Pemkot Palembang berikan makanan tambahan balita cegah stunting

id Pemkot Palembang, pemberian makanan tambahan, pmt, balita, cegah stunting, protein hewani, makanan tambahan, kasus keker

Pemkot Palembang berikan makanan tambahan balita cegah stunting

Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda (kiri). (ANTARA/Yudi Abdullah)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan memberikan makanan tambahan, terutama kepada anak balita dari keluarga miskin, untuk mencegah kasus stunting yang salah satu penyebabnya berupa kekurangan gizi secara kronis.

Pemberian makanan tambahan berupa protein hewani, seperti telur dan susu, dilakukan Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda kepada puluhan balita di Kantor Camat Bukit Kecil Palembang, Rabu.

Jika protein hewani dimakan setiap hari atau sesering mungkin oleh anak balita, dia mengharapkan hal itu bisa mencegah kasus stunting pada anak.

Baca juga: Prevalensi stunting di Kabupaten Muba menurun

Untuk mencegah stunting, pihaknya juga membentuk tim penggerak percepatan penurunan stunting di daerah itu.

Dia menjelaskan sekarang tengah dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan 1.000 anak usia di bawah lima tahun (balita) yang berpotensi stunting.

Untuk terus melakukan pemantauan balita kasus kekerdilan atau gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis (stunting), petugas puskesmas, posyandu, dan tim penggerak percepatan penurunan stunting, diperintahkan aktif turun ke lapangan.

Dengan pemantauan secara intensif dan pemberian makanan tambahan atau asupan pangan sehat dan bergizi, kata dia, balita yang terpantau stunting bisa dikontrol kondisi kesehatannya serta dapat hidup normal seperti anak-anak lainnya.

Guna memastikan kegiatan pemantauan tersebut berjalan sesuai harapan, Fitrianti mengaku melakukan pengawalan secara langsung.

"Untuk usia lima tahun baru mereka bisa dibebaskan dari stunting, jadi balita pertumbuhan dan perkembangannya harus benar-benar dipantau secara intensif sehingga jika ada masalah gizi buruk dapat ditanggulangi dengan cepat," ujar dia.
Baca juga: Palembang pantau perkembangan 1.000 anak berpotensi stunting