Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru minta Badan Penanggulangan Bencana Daerah di 17 kabupaten dan kota di provinsi itu mengoptimalkan peranan posko siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) guna menghadapi puncak musim kemarau hingga September 2022.
"BPBD di seluruh kabupaten/kota perlu mengoptimalkan posko karhutla sehingga jika terjadi kebakaran di kawasan hutan dan lahan pertanian/perkebunan pada musim kemarau ini dapat ditanggulangi dengan cepat," kata dia di Palembang, Senin.
Menurut dia, siaga karhutla tidak hanya dilakukan oleh daerah yang dipetakan tergolong rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan pada setiap musim kemarau.
Dengan siaga bersama, diharapkan jika terjadi karhutla, petugas BPBD dan instansi terkait seperti Manggala Agini, TNI/Polri yang tergabung dalam posko karhutla bisa membantu kabupaten/kota terdekat yang mengalami kebakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan evaluasi keberadaan posko siaga karhutla di kabupaten/kota dalam provinsi setempat cukup efektif dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Petugas posko siaga karhutla, kata dia, setiap waktu memantau perkembangan titik panas di sejumlah kawasan yang dinilai cukup rawan.
Petugas posko tersebut diharapkan lebih responsif dan bergerak cepat ke kawasan yang terdapat banyak titik panasnya sehingga dapat dicegah menjadi titik api yang berpotensi menimbulkan bencana kabut asap, kerusakan lingkungan, dan gangguan kesehatan masyarakat.
"Melalui upaya tersebut diharapkan kasus karhutla dapat ditekan seminimal mungkin dan pada musim kemarau 2022 ini, Sumsel terbebas dari bencana kabut asap dampak karhutla," ujar Gubernur Herman Deru.
Gubernur Deru minta BPBD optimalkan posko siaga karhutla
Gubernur Sumsel Herman Deru. (ANTARA/Yudi Abdullah)
