Peserta pelatihan kerja di Palembang didominasi tamatan SMA

id Pelatihan vokasi di Palembang, disnaker palembang,pelatihan kerja

Peserta pelatihan kerja di Palembang didominasi tamatan SMA

Puluhan peserta Program Pelatihan Kerja Vokasi 2022 Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang berdoa sebelum memulai rangkaian kegiatan yang terpusat di aula utama Kantor Camat Ilir Timur II Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (24/5/2022) (ANTARA/HO-Humas Pemkot Palembang)

Sumatera Selatan (ANTARA) - Peserta dalam program pelatihan kerja vokasi tahun 2022 yang digelar Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang, Sumatera Selatan didominasi oleh angkatan kerja baru tamatan sekolah menengah atas (SMA).

“Tercatat sebanyak 573 orang angkatan kerja baru yang mendaftar untuk mengikuti program pelatihan ini, semuanya didominasi tamatan SMA,” kata  Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang Yanuarpan Yani di Palembang, Selasa.

Menurut dia, pihaknya melakukan seleksi yang cukup ketat sehingga tidak semua pendaftar bisa mengikuti program pelatihan vokasi yang bebas akomodasi tersebut. Dari 573 orang pendaftar itu hanya 80 orang angkatan kerja baru yang lolos verifikasi panitia seleksi Dinas Tenaga Kerja Palembang.

“Kami melakukan seleksi berdasarkan kesesuaian kompetensi kejuruan peserta dengan bidang yang dilatih,” kata dia, peserta yang berdomisili asli di Palembang diprioritaskan untuk mengikuti pelatihan ini.

Ia menjelaskan, pelatihan itu berlangsung selama 23 hari ke depan yang terpusat di Aula Utama Kantor Camat Ilir Timur II Palembang, dengan materi pelatihan dikhususkan pada tiga bidang.

Masing-masing materi yang diberikan itu yakni di bidang teknologi industri kreatif seperti desain grafis, fisika seperti teknik refrigerasi dan teknik welding atau pengelasan industri.

“Kami siapkan pelatih yang teruji dan keahliannya terakreditasi untuk setiap materi pelatihan itu, seperti dari Lembaga Pendidikan Komputer Indonesia (LPKI),”  imbuhnya.

Ia memastikan, semua rangkaian pelatihan digelar secara kompeten, sebab setelah pelatihan selesai setiap peserta akan mendapatkan sertifikat keahlian.

Sertifikat keahlian itu sekaligus menjadi modal para angkatan kerja baru untuk dapat menyakinkan perusahaan yang akan merekrut mereka bekerja.

“Pemerintah terus mendorong mereka untuk mendapatkan pekerjaan nantinya, atau setidaknya mengantarkan mereka ke jenjang pendidikan lebih lanjut di perguruan tinggi ternama. Kami berharap  dengan begitu bakal efektif menekan angka pengangguran dan menciptakan SDM yang siap bersaing secara global,” tandasnya.