Ibu di era digital semakin kritis dan informatif

id parenting,lilla,tasya kamila,obgyn,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

Ibu di era digital semakin kritis dan  informatif

Ilustrasi. (Pexels)

Jakarta (ANTARA) - Dokter ahli kandungan (obgyn) Rumah Sakit Kanker Nasional Dharmais dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG mengatakan ibu di era digital menjadi semakin kritis dan menginginkan informasi cepat atas pertanyaan seputar kehamilan hingga parenting dan motherhood.

"Para ibu masa kini bisa dibilang sangat jeli dalam mencari informasi dan menerima informasi baik secara online maupun informasi dari sumber lainnya. Selain itu, mereka juga selalu ingin tahu solusi cerdas dari permasalahan yang sedang mereka alami secara cepat," kata dr. Dinda, dikutip pada Kamis.

"Namun, tak jarang pula ibu menjadi overwhelmed dengan derasnya informasi yang mudah ia dapatkan tersebut," imbuh dokter ahli kandungan lulusan Universitas Indonesia itu.

Karakteristik ini, lanjut dia, mendorong para ibu muda ini untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk kemudian disaring dengan validasi dari dokter.

Psikolog keluarga dan anak Samanta Elsener, M.Psi menambahkan, selain pentingnya mendapatkan informasi yang terpercaya, adanya dukungan yang mampu diandalkan juga mempermudah perjalanan ibu serta menjaga kebahagiaannya.

"Para ibu membutuhkan sumber dukungan terpercaya sehingga mampu menyeimbangi waktunya untuk dapat menjalani perannya sebagai ibu dengan sebaik mungkin," kata Samanta.

"Selain mendapatkan dukungan dari keluarga, kerabat maupun dari platform digital, perlu diketahui juga bahwa ibu yang bahagia adalah ibu yang bisa memberikan yang terbaik bagi anaknya. Untuk mencapai hal tersebut penting bagi ibu untuk memperhatikan dirinya (self-care) serta mencintai dirinya sendiri (self-love)," imbuhnya.

Selebritas yang juga seorang ibu muda, Tasya Kamila mengatakan, menjadi seorang ibu adalah perjuangan seumur hidup yang penuh dengan suka duka dan membutuhkan dukungan di setiap tahap perjalanan keibuannya.

Ketika kebutuhan ini terpenuhi, tentunya para ibu dapat memiliki waktu untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri dan dengan demikian, mampu memberikan yang terbaik untuk anaknya.

"Melihat anak saya, Arrasya, tumbuh dengan sehat, ini bisa dibilang adalah kebahagiaan utama, terlebih karena naluri sebagai seorang ibu itu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak," kata Tasya.

"Namun, kita juga harus sadar bahwa wellbeing ibu juga berpengaruh besar terhadap kualitas tumbuh kembang anak," imbuhnya.