Palembang (ANTARA) - Tingkat keterisian rumah sakit atau 'bed occupancy rate (BOR)' di Provinsi Sumatera Selatan masih tinggi meskipun penambahan kasus positif COVID-19 telah menurun.
Berdasarkan data per 9 Februari 2022 BOR di Sumsel mencapai 12 persen dari 2.299 tempat tidur rumah sakit yang tersedia sedangkan pada pekan pertama Maret 2022 sekitar 39 persen, kata Kadinkes Sumsel Lesti Nurainy di Palembang, Minggu.
Melihat angka keterisian rumah sakit tersebut, secara umum BOR di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu sekarang ini masih cukup baik.
Untuk mencegah agar BOR tidak terus meningkat hingga 70 persen atau ke posisi waspada, dia mengimbau semua pihak dan lapisan masyarakat mendukung upaya pemerintah menekan angka penularan COVID-19.
Angka penularan virus corona jenis baru itu dalam beberapa bulan terakhir bergerak naik, namun pada Maret 2022 ini mulai bisa dikendalikan terbukti angka penambahan kasus baru bergerak turun.
Berdasarkan data 3 Maret 2022 penambahan kasus baru harian tercatat 452 orang dan pada 4 Maret turun menjadi 271 kasus baru.
Secara keseluruhan kasus COVID-19 di Sumsel hingga kini tercatat 77.979 orang, yang sembuh 65.113 dan meninggal dunia 3.199 orang.
Untuk menekan penambahan kasus konfirmasi baru harian, masyarakat diimbau menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, seperti selalu menggunakan masker, mencuci tangan, tidak berkerumun, dan membatasi mobilitas.
"Jika masyarakat melonggarkan prokes, bisa terjadi lonjakan kasus positif dan PPKM level 4 yang pernah diterapkan beberapa waktu lalu bisa diberlakukan lagi yang dapat mempengaruhi kegiatan masyarakat dan ekonomi," ujar Kadinkes.