SMK di OKU terapkan PTM terbatas

id Belajar tatap muka, pembelajaran jarak jauh, PTM terbatas, COVID-19, SMK di OKU

SMK di OKU terapkan PTM terbatas

Arsip - Siswa melaksanakan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. ANTARA/HO-Disdik OKU

Baturaja (ANTARA) - Sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan kembali menerapkan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dengan mematuhi protokol kesehatan COVID-19.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Ogan Komering Ulu (OKU), Berkat Hanapi di Baturaja, Rabu menerangkan, seiring peningkatan jumlah kasus COVID-19 di Kabupaten OKU dan mengacu pada Surat Edaran Dinas Pendidikan Sumsel seluruh sekolah jenjang SMK di wilayahnya sempat kembali melaksanakan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada 10-25 Februari 2022.

Hal itu dilakukan karena adanya seorang siswa di salah satu SMK di Kabupaten OKU yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19.

"Sebelumnya sekolah di OKU sudah melaksanakan PTM terbatas. Namun akibat ada siswa yang terpapar COVID-19 terpaksa digantikan PJJ terhitung mulai 10-25 Februari 2022," katanya.

Seiring berjalannya waktu dan melihat penurunan kasus positif kini hampir seluruh SMK di OKU sudah mulai kembali melaksanakan PTM terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan.

"PTM terbatas dilaksanakan secara serentak di seluruh sekolah di Kabupaten OKU pada awal Oktober 2022 dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah klaster baru penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah," jelasnya.

Sekolah yang melaksanakan belajar tatap muka wajib mematuhi protokol kesehatan seperti menyiapkan sarana tempat mencuci tangan untuk guru dan siswa.

Pihak sekolah juga diwajibkan menyediakan alat pengukur suhu tubuh untuk pelajar dan tenaga pengajar guna memastikan dalam keadaan sehat ketika memasuki lingkungan sekolah.

"Yang terpenting para siswa dan guru wajib selalu memakai masker dan menjaga jarak selama di lingkungan sekolah agar tidak terjadi penumpukan masa yang berpotensi menimbulkan klaster penyebaran COVID-19," tegasnya.