Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Minggu, mengatakan, walau demikian pemprov mengizinkan jika orangtua menginginkan pendidikan secara daring (online).
“Belum ada kebijakan meniadakan PTM
tapi kami memberikan hak orangtua yang tidak mengizinkan, silakan online,” kata Herman Deru setelah mengikuti rapat secara virtual dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartanto terkait adanya lonjakan kasus COVId-19.
Oleh karena itu, ia tak mempermasalahkan terdapat sekolah yang sudah meniadakan PTM karena sesungguhnya kegiatan belajar dan mengajar tidak berhenti tapi dialihkan secara daring.
Terpenting dalam situasi ini, menurut dia, pihak sekolah harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Sebelumnya, sejumlah siswa di sepuluh sekolah baik tingkat sekolah dasar hingga menengah di Palembang tercatat terpapar virus COVID-19. Pemerintah Kota Palembang mengatur kembali skema pertemuan tatap muka (PTM) terbatas dalam kegiatan belajar di sekolah dari kapasitas 100 persen menjadi 50 persen.
Kasus COVID-19 sudah ditemukan di 10 sekolah di Palembang.
Ke-10 sekolah tersebut ditutup selama 14 hari, untuk sekaligus dilakukan tracing terhadap orang yang kontak erat dengan siswa terpapar COVID-19.
Herman Deru mengatakan untuk merespons lonjakan kasus COVID-19 dirinya menginstruksikan pemerintahan di 17 kabupaten/kota mengejar target vaksinasi COVID-19 untuk dosis kedua.
“Ada penelitian di dunia jika vaksin kedua sudah di atas 70 persen maka daerah itu bisa dikatakan aman,” kata dia.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Sumsel per 12 Februari 2021, realisasi vaksinasi untuk dosis satu mencapai 91,34 persen dan dosis kedua 56,81 persen dari total sasaran 6,3 juta jiwa.
Sementara itu, sebanyak 490 kasus positif baru di Sumsel, yang mana tertinggi di Palembang sebanyak 369 kasus, disusul Lubuklinggau 28 kasus dan Ogan Komering Ulu 17 kasus.
Terdapat empat kabupaten di Sumsel yang nihil kasus COVID-19 yakni Pagaralam, Empat Lawang, Penukal Abab Lematang Ilir, dan Musi Rawas Utara.
Sementara untuk realisasi vaksinasi untuk lansia, dosis pertama sebesar 68,25 persen, dosis kedua 42,38 persen. Sedangkan vaksinasi untuk anak 6-11 tahun yakni 76,51 persen untuk dosis pertama dan 11,76 persen untuk dosis kedua.