Lima mahasiswi Unsri arungi sembilan sungai ekstrem di Sumsel

id Mahasiswi Unsri,ekspedisi sembilan sungai di sumsel, mahasiswi unsri ekspedisi sembilan sungai di sumsel

Lima mahasiswi Unsri arungi sembilan sungai ekstrem di Sumsel

Tim atlet arung jeram Gemapala Wigwam Fakultas Hukum Unsri saat mengarungi jeram di Sungai Kelingi Lubuk Linggau pada etape kedua dalam kegiatan ekspedisi pengarungan sembilan sungai di Sumatera Selatan. (ANTARA/HO.)

Kami sudah melakukan persiapan selama tiga bulan untuk riset medan yang dituju, latihan fisik materi dan latihan praktik selama tiga bulan sejak Juni - Desember 2021. Sekarang pelaksanaannya
Sumatera Selatan (ANTARA) - Lima mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang menjadi tim atlet arung jeram putri pertama yang akan mengarungi sembilan sungai ekstrem di Sumatera Selatan sekaligus membawa misi pelestarian lingkungan.

Tim atlet arung jeram tersebut beranggotakan Hastuti, Varas Shafa, Nabila Putri NR, Putri Indra Sari dan Shenia Meidina tergabung dalam organisasi pecinta alam Gemapala Wigwam Fakultas Hukum Unsri untuk ekspedisi pengarungan dan pelestarian sembilan sungai tersebut.

Ketua Pelaksana Ekspedisi Putri Pengarungan sembilan sungai di Sumsel Hastuti di Palembang, Senin, mengatakan sembilan sungai tersebut yaitu Sungai Komering, Sungai Ogan, Sungai Rawas, Sungai Kelingi, Sungai Selangis, Sungai Endikat, Sungai Lematang, Sungai Enim dan Sungai Musi.

Pengarungan kesembilan sungai menggunakan perahu karet 6R ini memiliki total jarak tempuh sepanjang 760 kilometer dan dibagi empat etape secara bertahap atau estimasi selesai selama empat bulan yang mulai pada 8 Januari hingga 1 April 2022.

"Kami sudah melakukan persiapan selama tiga bulan untuk riset medan yang dituju, latihan fisik materi dan latihan praktik selama tiga bulan sejak Juni - Desember 2021. Sekarang pelaksanaannya," kata Hastuti.

Menurut dia, ekspedisi ini berlangsung tetap berdasarkan izin orang tua, kampus dan menyesuaikan jadwal perkuliahan dan tim sudah menyelesaikan pengarungan etape pertama dan kedua.

Pada etape pertama pengarungan  Sungai Ogan Desa Gunung III OKU sepanjang 13 kilometer, Sungai Enim Desa Bedegung 20 kilometer dan etape kedua Sungai Rawas Desa Napalicin - Desa Surulangun Musi Rawas 60 kilometer, dan Sungai Kelingi Lubuk Linggau Ulak Tanding - Bendungan Watervang 18 kilometer.

"Sungai-sungai ini memiliki level jeram 3+ dengan jarak tempuh keseluruhan sepanjang 111 kilometer. Pengarungan didampingi oleh pelatih dan tim rescue dari Faji Sumsel," kata dia.

Hastuti menjelaskan selama delapan hari yakni 8-15 Januari 2022 mengarungi empat sungai yang masih asri dengan pepohonan yang rimbun di bantaran sungai.

Namun sepanjang aliran sungai mereka juga masih menemukan sampah-sampah rumah tangga, dan limbah cair lainnya dibuang begitu saja oleh oknum yang tidak bertanggungjawab sehingga air sungai menjadi kotor dan berminyak, juga terdapat aktivitas eksploitasi batu-batuan sungai sehingga mengancam keasriannya.

Kegiatan ekspedisi ini juga mensosialisasikan kepada masyarakat dampak bahaya pencemaran sungai.

"Kami berharap potensi pariwisata yang ada di sekitar sungai bisa di kembangkan oleh pemerintah setempat mulai dari wisata goa, wisata sungai dan sebagainya seperti yang ada di Sungai Rawas," imbuhnya.

Tim ekspedisi ini masih menyisakan dua etape pengarungan lagi yang akan dilanjutkan tim putri ini yakni Sungai Endikat di Kabupaten Lahat sepanjang 18 kilometer, Sungai Selangis 50 kilometer,  Sungai Lematang 32 kilometer sehingga total 100 Km.

Kemudian terakhir pengarungan dilakukan di Sungai Musi sepanjang 549 kilometer yang dimulai dari Desa Simpang Perigi Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang kemudian finis di Benteng Kuto Besak (BKB), Kota Palembang pada April 2022.

Sementara Dekan Fakultas Hukum Unsri Febrian mengatakan, pihaknya mendukung apa yang dilakukan mahasiswi tersebut sebab kegiatan yang dilakukan itu sangat positif.

"Fasilitasnya akan kami adakan untuk menunjang prestasi yang bakal mereka raih tersebut. Apalagi misinya pelestarian lingkungan, saya pikir itu penting untuk mengetuk hati pengambil keputusan," kata dia.

Menurut Febrian, ada beberapa hal yang diperhatikan oleh tim ekspedisi putri tersebut yaitu pertama mepertimbangkan keselamatan dan kedua urusan perkuliahan adalah prioritas utama.

"Yang penting adalah harus menjaga keamanan dan keselamatan. dan perkuliahan jangan sampai terganggu," katanya.