Caracas (ANTARA) - Jaksa Pengadilan Pidana Internasional (ICC) Karim Khan mengatakan pada Rabu (3/11) dia akan membuka penyelidikan atas kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan di Venezuela.
Pemerintah Venezuela mengatakan pihaknya menghormati keputusan itu namun tidak setuju dengan pendapat jaksa.
Khan telah "memutuskan bahwa dia akan melanjutkan membuka penyelidikan untuk menetapkan kebenaran" peristiwa di Venezuela, menurut salinan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Khan dan Presiden Nicolas Maduro dan dibagikan oleh pemerintah.
Pemerintah Venezuela menganggap situasi di negara itu " tak membenarkan loncatan dari tahap pemeriksaan pendahuluan ke tahap penyelidikan," tambah memorandum itu.
"Pemeriksaan pendahuluan yang dibuka pada 2018 tidak lebih dari tahap penyaringan saat kami memasuki tahap baru ini," kata Khan dalam sebuah acara yang disiarkan di televisi pemerintah.
Jaksa itu berada di hari terakhir kunjungannya ke negara minyak Amerika Selatan itu.
Baik oposisi Venezeula dan pemerintahnya telah meminta ICC untuk menyelidiki dugaan kejahatan yang dilakukan oleh lawan mereka. Pemimpin oposisi Juan Guaido lewat Twitter mendukung keputusan untuk membuka penyelidikan itu.
ICC telah melakukan pemeriksaan pendahuluan ke negara itu sejak 2018 dan mengatakan mungkin ada alasan untuk percaya bahwa para pejabat di pemerintahan Maduro telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Khan menekankan independensi pengadilan dan mengatakan penyelidikannya tidak boleh dipolitisasi.
"Kami mewakili negara menghormati keputusannya, meskipun kami telah menjelaskan bahwa kami tidak sependapat dengannya," kata Maduro. "Kami telah menandatangani perjanjian yang menjamin, dengan cara yang efektif, kerja sama, saling melengkapi, saling mendukung, dialog konstruktif untuk mencari kebenaran dan keadilan."
Selama kunjungannya, Khan bertemu dengan Maduro tiga kali, sementara kerabat orang yang ditahan atau diduga dibunuh oleh pemerintah mengadakan protes jalanan untuk menuntut pertemuan dengan jaksa.
ICC, yang mengadili kejahatan perang, hanya dapat secara resmi turun tangan jika suatu negara tidak mau atau tidak mampu menuntut kejahatan terhadap kemanusiaan dalam sistem peradilannya.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
DPR Amerika loloskan RUU untuk jatuhkan sanksi bagi ICC terkait Israel
Selasa, 4 Juni 2024 10:17 Wib
Hadirkan inovasi baru, Pusri raih 5 bintang di ajang ICC OSH
Sabtu, 1 Juni 2024 19:34 Wib
China dukung surat penangkapan PM Netanyahu, pemimpin Hamas
Rabu, 22 Mei 2024 14:57 Wib
Presiden Biden tolak keputusan ICC untuk keluarkan surat penangkapan Netanyahu
Selasa, 21 Mei 2024 11:23 Wib
Senator AS ancam sanksi keras ICC jika perintahkan tangkap Netanyahu
Selasa, 7 Mei 2024 9:49 Wib
ICC dikritik karena bungkam terhadap kejahatan perang Israel di Gaza
Jumat, 20 Oktober 2023 10:15 Wib
Pemain timnas kriket Indonesia bantu tim ICC EAP juara di Australia
Minggu, 12 Januari 2020 20:59 Wib
Bantai Bayern Munich 2-0, Dortmund juarai Piala Super Jerman
Minggu, 4 Agustus 2019 10:27 Wib