TNI dan perang melawan COVID-19

id TNI,HUT TNI,COVID-19

TNI dan perang melawan COVID-19

Dokumentasi tenaga kesehatan TNI AD menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada seorang pelajar di Markas Komando Distrik Militer 0320/Dumai, Provinsi Riau, beberapa waktu lalu. ANTARA/Aswaddy Hamid

Perang yang membutuhkan kewaspadaan, kecepatan, sinergi dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi

Jakarta (ANTARA) - Hari ini tepat 76 tahun usia Tentara Nasional Indonesia (TNI). Usia itu hanya terpaut beberapa bulan, dari peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

5 Oktober 1945, TNI lahir dengan latar belakang Tentara Keamanan Rakyat (TKR). TNI dengan kekuataan tiga matra, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, telah mengawal sejarah panjang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Di masa penjajahan hingga pascakemerdekaan, para prajurit TNI mengangkat senjata dan mengerahkan semua kemampuan alat sistem persenjataan (Alutsista) untuk mempertankan kedaulatan negara serta menjaga seluruh rakyat Indonesia.

Perang pun usai, Indonesia telah merdeka dan berdaulat. Namun, ketangguhan prajurit TNI kembali diuji. Awal tahun 2020 lalu, pandemi virus corona (COVID-19) masuk ke Indonesia. Bahkan, seluruh negara-negara di dunia diuji daya tahannya terhadap musuh tak kasat mata itu.

Indonesia pun menyatakan perang terhadap Covid-19, setelah jutaan kasus ditemukan dan ratusan ribu rakyat Indonesia menjadi korban. Para prajurit TNI tidak tinggal diam, saat negara menyatakan perang, mereka rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk NKRI.

Pengorbanan pertama ditunjukan para prajurit TNI dengan menjemput ratusan WNI di Wuhan, China. Wuhan merupakan kota pertama tempat ditemukannya Covid-19. Alutsista angkatan udara pun bekerja mengevakuasi rakyat indonesia untuk kembali ke tanah air.

Tiba di Indonesia, para prajurit TNI masih menjaga WNI itu di Pulau Natuna, Kepulauan Riau. Pangkalan TNI AU dipergunakan sebagai tempat isolasi, untuk memastikan keamanan para WNI itu, sebelum bertemu keluarganya.

Pengorbanan lainnya berlanjut, saat ratusan anak buah kapal (ABK) asal Indonesia melakukan isolasi Covid-19 di Pulau Sebaru kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Alutsista dan prajurit angkatan laut bekerja memastikan semua proses berjalan sesuai prosedur operasional baku dari WHO.

DKI Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia tidak luput dari serangan Covid-19. Para prajurit TNI kembali berjibaku, memastikan keselamatan rakyat di atas keselamatan diri sendiri.

Prajurit TNI dengan segala kemampuan mereka, memastikan kesiapan penggunaan Wisma Atlet Kemayoran, sebagai lokasi isolasi untuk para pasien terpapar Covid-19.

Awal mula vaksin Covid-19 ditemukan, prajurit TNI menjadi garda terdepan untuk membawa vaksin untuk masuk ke Indonesia. Bahkan vaksin itu didistribusikan ke wilayah Indonesia yang sulit terjangkau akses.

Para prajurit TNI bersinergi dengan Polri terus memastikan penerapan protokol kesehatan ketat di masyarakat, dimulai dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Presiden Joko Widodo mengamanatkan kepada TNI dan Polri untuk menyukseskan program vaksinasi nasional Covid-19. TNI dengan segala sumber daya yang dimiliki, ikut menyukseskan dengan program serbuan vaksin.

TNI telah melaksanakan vaksinasi melalui fasilitas kesehatan TNI di 803 rumah sakit dan fasilitas tingkat I di seluruh Indonesia. TNI melaksanakan vaksinasi mobile dan bekerja sama dengan sejumlah pihak swasta, dengan menyerahkan vaksinator TNI sebanyak 10.867 personel.

Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, meminta agar seluruh prajurit TNI untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kemanunggalan dengan rakyat.

Hadi mengatakan profesionalisme dan pengabdian TNI adalah bukti kesetiaan prajurit TNI untuk bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kesetiaan TNI juga terwujud dalam melaksanakan tugas menghadapi berbagai ancaman yang semakin kompleks," kata dia.

Seperti, mengawal dan menjaga perbatasan pulau-pulau terdepan, hutan dan gunung, samudera dan angkasa raya yang luas sampai dengan ruang isolasi dan perawatan masyarakat yang terpapar Covid-19. "Terima kasih atas dedikasi, loyalitas, pengorbanan dan pengabdian tulus yang telah diberikan," kata dia.

Apresiasi presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keberhasilan dalam menangani pandemi COVID-19 tak terlepas dari peran besar TNI yang profesional dalam setiap penugasan baik perorangan maupun satuan.

Presiden dalam Peringatan ke-76 Hari TNI di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, mengatakan TNI juga selalu menunjukkan profesionalisme dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk dalam mengoptimalkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) guna mencapai keberhasilan tugas.

“Keberhasilan kita dalam menangani pandemi Covid-19 ini tidak terlepas dari peran besar TNI, TNI yang selalu menunjukkan profesionalisme dalam setiap penugasan,” kata Jokowi.

Kepada para prajurit TNI, presiden mengingatkan sampai dengan saat ini Indonesia masih berada dalam bayang-bayang pandemi COVID-19. Presiden mengibaratkan bila pandemi sebagai perang, maka perang melawan Covid-19 sangat berlarut-larut. Perang melawan Covid-19 juga sangat menguras tenaga, menguras pikiran, mental hingga semangat juang.

“Perang yang membutuhkan kewaspadaan, kecepatan, sinergi dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya.

Mewakili masyarakat, bangsa dan negara, Presiden Jokowi menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran TNI. Para prajurit TNI juga dinilai selalu menjadi penjaga utama kedaulatan bangsa dan keutuhan wilayah NKRI.

TNI yang selalu menjadi penjaga utama kedaulatan bangsa, mengjaga keutuhan wilayah Negara Kesaturan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta melindungi bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dari segala ancaman dan gangguan.

“Atas nama rakyat, bangsa dan negara saya menyampaikan selamat hari ulang tahun ke-76 Tentara Nasional Indonesia,” ucap Jokowi.