Jakarta (ANTARA) -
Panglima TNI tutup akses teroris Poso
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menekankan kepada personel Mandago Raya untuk menutup akses teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang saat ini masih masuk daftar pencarian orang (DPO).
Panglima TNI mengatakan hal itu saat memberikan pengarahan kepada Personel Operasi Mandago Raya 2021, di Poso, Sulawesi Tengah, Selasa.
Marsekal Hadi yang didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengingatkan bahwa bagian dari kelompok mereka yang tersisa ini adalah seperti fenomena gunung es.
Oleh karena itu, Panglima TNI menekankan agar menutup seluruh akses menuju wilayah mereka.
"Kita patut bersyukur, namun tetap harus meningkatkan kewaspadaan karena setiap kemungkinan bisa saja terjadi,” ucapnya.Menurut mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini, pendekatan yang baik dengan masyarakat harus terus dilakukan melalui operasi teritorial karena ini merupakan operasi dengan satu tujuan, yaitu kepentingan rakyat, kepentingan NKRI, dimana kelompok teroris hancur dan radikalisme tidak mendapat tempat di bumi NKRI.
Disamping itu, Panglima TNI menekankan agar para prajurit yang bertugas di lapangan memegang teguh disiplin keprajuritan, disiplin tempur, selalu bersinergi dalam bertugas sesuai dengan tugas, dan spesialisasi masing-masing.
"Selamat bertugas. Semoga upaya dan kerja keras kita berhasil menciptakan kedamaian untuk keamanan, kemajuan, dan kesejahteraan masyarakat,” kata Panglima TNI.
Dia mengucapkan terima kasih dan apresiasi tertinggi atas pelaksanaan tugas dan kerja keras yang telah dilaksanakan.
"Semua adalah berkat kerja sama, komunikasi, dan kolaborasi yang baik dari semua pihak sehingga operasi gabungan yang dilaksanakan menghasikan progres yang cukup baik," katanya.
Sebelumnya, Satgas Madago Raya menindak tegas Pimpinan MIT Poso Ali Kalora dalam kontak senjata pada Sabtu (18/9) di Desa Astina Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng.
Selain Ali Kalora, dalam kontak senjata tersebut menewaskan satu orang lainnya bernama Jaka Ramadhan.Setelah menindak Ali Kalora, kini kelompok MIT tersisa empat orang, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Pangkogabwilhan II, Pangdam XIII/Merdeka, Kapolda Sulteng, Komandan Koopssus TNI, Danrem 132/Tadulako, dan pejabat utama Mabes TNI, dan Mabes Polri.