Wisatawan asing ke Sumsel terdongrak berkat kedatangan tentara AS
Palembang (ANTARA) - Jumlah kunjungan wisatawan asing ke Sumatera Selatan terdongkrak pada Agustus 2021 dengan mencatat 804 orang berkat adanya kedatangan ratusan tentara Amerika Serikat yang melakukan latihan tempur di Baturaja.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Selatan (Sumsel) Zulkipli di Palembang, Kamis, mengatakan, ratusan warga negara asing (WNA) tersebut datang ke Sumatera Selatan (Sumsel) melalui pintu masuk Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
Kunjungan wisman itu berkaitan dengan acara Latihan Bersama Garuda Shield ke 15/2021 yang diikuti tentara Amerika Serikat (AS) di Pusat Latihan Tempur TNI AD, Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, pada awal Agustus lalu.
“Bisa dikatakan, ini jumlah tertinggi sejak pandemi,” kata Zulkipli.
Berdasarkan data BPS Sumsel, sejak awal Januari 2021 tidak ada wisman yang berkunjung ke Sumsel seiring masih berlangsungnya pandemi COVID-19 yang membatasi sektor pariwisata.
Lantaran itu, BPS pun tidak bisa memproyeksi perkembangan kunjungan wisman untuk bulan-bulan berikutnya.
“Karena kunjungan wisman ini sangat bergantung pada kebijakan pemerintah pusat,” kata dia.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Selatan (Sumsel) Zulkipli di Palembang, Kamis, mengatakan, ratusan warga negara asing (WNA) tersebut datang ke Sumatera Selatan (Sumsel) melalui pintu masuk Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
Kunjungan wisman itu berkaitan dengan acara Latihan Bersama Garuda Shield ke 15/2021 yang diikuti tentara Amerika Serikat (AS) di Pusat Latihan Tempur TNI AD, Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, pada awal Agustus lalu.
“Bisa dikatakan, ini jumlah tertinggi sejak pandemi,” kata Zulkipli.
Berdasarkan data BPS Sumsel, sejak awal Januari 2021 tidak ada wisman yang berkunjung ke Sumsel seiring masih berlangsungnya pandemi COVID-19 yang membatasi sektor pariwisata.
Lantaran itu, BPS pun tidak bisa memproyeksi perkembangan kunjungan wisman untuk bulan-bulan berikutnya.
“Karena kunjungan wisman ini sangat bergantung pada kebijakan pemerintah pusat,” kata dia.