SMPN 32 Rejang Lebong ditutup sementara karena siswanya hanya dua orang

id Rejang Lebong ,SMPN 32 Rejang Lebong ,Disdikbud Rejang Lebong

SMPN 32 Rejang Lebong ditutup sementara karena siswanya hanya dua orang

Khirdes Lapendo Pasju, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rejang Lebong. (dok.Antarabengkulu.com)

Rejang Lebong (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyatakan penutupan SMP Negeri 32 Rejang Lebong dilakukan hanya bersifat sementara waktu.

Kepala Disdikbud Rejang Lebong Khirdes Lapendo Pasju di Rejang Lebong, Sabtu mengatakan sekolah tersebut ditutup sementara waktu terhitung sejak awal semester genap pada Januari lalu karena jumlah siswa yang bersekolah ditempat itu hanya dua orang.

"SMP Negeri 32 Rejang Lebong ini ditutup sementara, nanti saat penerimaan siswa baru akan kami buka kembali. Jika nantinya memang ada pendaftar, maka sekolah ini akan kami buka kembali," katanya.

Dia mengatakan, penutupan sementara satu-satunya SMP negeri di Kecamatan Binduriang tersebut karena siswa terakhirnya hanya dua orang, sehingga dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang diterima sekolah itu tidak bisa dicairkan.

Permasalahan minimnya siswa yang bersekolah di tempat itu, kata dia, sudah berlangsung sejak lima tahun belakangan. Berbagai upaya untuk mempertahankan agar sekolah ini tetap buka sudah dilakukan, namun yang bersekolah di tempat itu masih tetap minim, sehingga harus dilakukan penutupan sementara.

Ia menambahkan, jika nantinya siswa yang akan bersekolah di SMPN 32 Rejang Lebong ini masih tidak ada, maka pihaknya akan melakukan salah satu opsi untuk pemanfaatan aset sekolah itu dengan meminjamkannya kepada sekolah madrasah yang ada di daerah itu.

Sementara itu, tokoh masyarakat Binduriang Daeng Oktora meminta Disdikbud Rejang Lebong mempertahankan keberadaan sekolah yang berada di Desa Simpang Beliti tersebut, karena SMP itu merupakan satu-satunya sekolah negeri di Kecamatan Binduriang.

"Kami harap sekolah ini bisa dibuka kembali. Diskbud kami minta mencari solusi dari permasalahan ketiadaan murid di sekolah ini, misalnya dengan melakukan pengetatan sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru," katanya.

Dikatakan Daeng, di Kecamatan Binduriang ada enam SD negeri, namun selama ini anak-anak lulusan dari masing-masing sekolah ini malah meneruskan ke SMP negeri di kecamatan lainnya, seperti ke sekolah-sekolah di Kecamatan Sindang Kelingi, Kecamatan Padang Ulak Tanding maupun Kecamatan Selupu Rejang.

Dia berharap, pihak terkait bisa mencari akar permasalahan sehingga para siswa maupun orang tua murid lebih memilih sekolah di luar Kecamatan Binduriang sehingga nantinya bisa ditemukan solusi terbaiknya.