Facebook dilaporkan hapus video wawancara Donald Trump

id Trump,Facebook,Donald Trump,Lara Trump,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, info sumsel

Facebook dilaporkan hapus video  wawancara Donald Trump

Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara pada Konferensi Aksi Politik Konservatif di Orlando, Florida, Amerika Serikat, Minggu (28/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Octavio Jones/AWW/djo

Jakarta (ANTARA) - Facebook dilaporkan telah menghapus video yang menampilkan wawancara dengan mantan Presiden Donald Trump karena melanggar aturan larangan saat ini, menurut menantu Trump, Lara Trump.

Lara Trump, istri Eric Trump, mengunggah email di Instagram yang dikatakan berasal dari Facebook.

Dilansir Business Insider, Kamis, pesan itu mengatakan bahwa Facebook menghapus konten dari halaman Facebook Lara Trump yang menampilkan pidato mantan Presiden Trump.

"Sejalan dengan pemblokiran yang kami tempatkan di akun Facebook dan Instagram Donald Trump, konten lebih lanjut yang diunggah dengan suara Donald Trump akan dihapus dan mengakibatkan pembatasan tambahan di akun," seperti tertulis dalam email tersebut.

Facebook tidak segera menanggapi permintaan Insider untuk berkomentar, tetapi perusahaan mengonfirmasi kepada CNBC dan The Verge bahwa mereka menghapus video tersebut.

Ketika pendukung Trump menyerbu gedung federal pada 6 Januari lalu karena didorong oleh klaim pemilu curang yang tidak berdasar, mantan presiden itu mengunggah video ke akun sosialnya yang mengulangi komentar yang tidak berdasar tersebut.

Saat dia menyuruh mereka untuk "pulang," Trump tidak mengutuk tindakan mereka dan malah menambahkan, "kami mencintaimu; kamu sangat istimewa."

Video tersebut mendorong perusahaan untuk bertindak, Facebook menghapus video tersebut dan kemudian melarang Trump pada 7 Januari.

CEO Mark Zuckerberg kala itu mengatakan bahwa larangan tersebut diberlakukan karena risiko mengizinkan Trump untuk terus menggunakan layanan selama periode ini terlalu besar.
 
"Mahkamah Agung" Facebook, sebuah dewan pengawas independen yang meninjau keputusan moderasi konten perusahaan, saat ini sedang meninjau larangannya terhadap Trump.

Twitterr telah melarang Trump secara permanen, bahkan jika dia memutuskan untuk mencalonkan diri lagi pada tahun 2024.