Palembang percepat bangun pemancar karena perpanjangan belajar daring

id belajar daring palembang,jaringan internet gratiss palembang,tower internet palembang,diknas palembang,COV,berita sumsel, berita palembang, antara sum

Palembang percepat bangun pemancar  karena perpanjangan belajar daring

Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Palembang, Ahmad Zulinto (ANTARA/Aziz Munajar/20)

Palembang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Palembang mempercepat pemasangan tower pemancar internet gratis setelah adanya keputusan untuk memperpanjang proses belajar daring yang seyogyanya akan berakhir pada 30 September 2020.

Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Palembang, Ahmad Zulinto, Jumat, mengatakan siswa terpaksa masih harus bertahan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena pihaknya belum mendapat rekomendasi untuk membuka sekolah.

"Hasil pertemuan dari unsur penanganan COVID-19 bahwa Kota Palembang masih zona oranye, sehingga menurut Mendikbud belum direkomendasikan," ujarnya.



Menurut dia TK, SD dan SMP baru dapat dibuka jika Palembang sudah berada di zona kuning atau hijau serta dengan izin para orang tua, sementara Kota Palembang selalu fluktuatif berada di zona merah atau oranye sejak awal kemunculan COVD-19.

Ia belum dapat menentukan batas waktu pembelajaran jarak jauh yang sudah dimulai sejak Mei tersebut, ia hanya menyebut kemungkinan perpanjangan dilaksanakan per bulan dengan melihat kondisi zonasi wilayah.

"Kira-kira satu minggu sebelum akhir bulan ini kami keluarkan surat edaran perpanjangannya," tambah Zulinto.

Sementara untuk mendukung perpanjangan PJJ tersebut, Diknas Palembang meminta pihak ketiga mempercepat pemasangan tower pemancar internet gratis untuk siswa dan guru yang ditargetkan 100 persen terpasang pada Oktober 2020.

"Jangkauan sinyal internetnya bisa sampai 5 kilometer, sekarang sudah 70 persen terpasang, tapi baru kami luncurkan akhir September," kata dia.

Ia menyebut rencana awal pemasangan 60 unit tower pemancar internet gratis ternyata tidak cukup karena sebaran siswa dan guru yang tidak merata, sehingga pihak ketiga diminta mendata ulang dan diupayakan memasang tower fokus di wilayah padat penduduk.

Selain itu proses pemasangan juga menemui kendala, kata dia, beberapa peralatan yang harus dikirim dari Jakarta dan Singapura tidak dapat masuk ke Palembang akibat situasi COVID-19.

"Tapi mudah-mudahan pemasangan tahap awal ini selesai tepat waktu," tambahnya.