Palembang (ANTARA) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) tidak mengurangi shif tenaga kerja Pabrik Pusri Palembang di tengah pandemi COVID-19 untuk memastikan ketahanan pangan nasional.
Manager Humas PT Pusri Palembang Soerjo Hartono di Palembang, Sabtu, mengatakan, pada 2020 ini perseroan ditargetkan negara menjalankan tugas Public Service Obligation (PSO) alias pupuk urea dan NPK bersubsidi di 10 provinsi.
Sejauh ini, wilayah tanggung jawab penyaluran pupuk urea subsidi meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Tengah (kecuali Kabupaten Brebes, Tegal, Kota Tegal dan Pemalang), Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Sedangkan wilayah penyaluran pupuk NPK bersubsidi meliputi Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi (Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur dan Kota Jambi).
“Demi menjalankan tugas tersebut maka operasional pabrik Pusri harus berjalan 24 jam penuh, sehingga tidak mungkin bagi kami melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) baik untuk tenaga kerja organik dan tenaga kerja non organik, walau ini lazim terjadi di tengah pandemi,” kata dia.
Baca juga: Pusri dapatkan jaminan pasokan gas hingga 2034
Baca juga: Pusri salurkan 1,3 juta ton pupuk subsidi
Ia mengatakan, sebagai anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), Pusri didukung oleh 1.970 tenaga kerja organik dan 1.653 tenaga kerja non organik.
Seluruh pengelolaan tenaga kerja dalam kegiatan operasional dan usaha telah memenuhi peraturan dan perundang-undangan, termasuk juga memenuhi standar praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Salah satunya, UU No.23 tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan yang memastikan Pusri memberikan jaminan kesejahteraan bagi para tenaga kerjanya.
“Dengan kondisi kerja yang aman dan mengikuti peraturan perundang-undang yang berlaku, maka seluruh karyawan Pusri dapat bekerja dengan aman, nyaman, tanpa ada kekhawatiran terhadap isu PHK,” kata dia.
Ia melanjutkan, bahkan Pusri semakin menjaga kesejahteraan dan kesehatan karyawannya dengan memberikan fasilitas menunjang protokol kesehatan new normal, seperti menyediakan masker dan facesheild, memberikan Vitamin C, dan menyediakan fasilitas rapid test serta vaksin influenza.
"Ini tak lain untuk menunjang target pemenuhan kebutuhan pupuk bagi petani, dan rencana pengembangan perusahaan demi mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahananan pangan nasional," kata dia.
Sejauh ini, Pusri sudah menyalurkan pupuk urea bersubsidi sebanyak 518.647,75 ton dan pupuk NPK 56.655,15 ton ke petani yang tersebar di 10 provinsi hingga 11 Mei 2020.
Baca juga: PT Pusri salurkan pupuk urea bersubsidi 500 ribu ton lebih
Baca juga: Pusri bangun pabrik Pusri III-B ganti dua pabrik lama
Berita Terkait
KAI Tanjungkarang imbau warga hati-hati melintas di perlintasan KA
Senin, 22 April 2024 16:33 Wib
Korban meninggal dalam kejadian KA tabrak bus warga Belitang OKU Timur
Minggu, 21 April 2024 22:49 Wib
KAI sebut tak ada korban dari penumpang KA Ekspres Rajabasa yang terlibat tabrakan
Minggu, 21 April 2024 19:04 Wib
Korupsi bermodus investasi fiktif, KPK periksa mantan kepala divisi pasar modal PT Taspen
Jumat, 19 April 2024 14:23 Wib
Satgas Rafi Kilang Pertamina Plaju kawal kelancaran produksi BBM
Sabtu, 6 April 2024 20:37 Wib
Pj Gubernur Sumsel bersama PT PAMA tutup safari ramadhan dengan bagikan santunan
Sabtu, 6 April 2024 10:10 Wib
Foto "membantu penumpang" juarai lomba foto Mudik Lebaran PT KAI Divre III Palembang
Jumat, 5 April 2024 17:31 Wib
PT LIB: Liga 1 2023/2024 dilanjutkan 15 April 2024
Kamis, 4 April 2024 23:42 Wib