Pemprov Sumsel kembangkan tanaman umbi porang

id kelapa,ekspor kelapa,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara sumsel hari ini, palembang hari ini

Pemprov Sumsel kembangkan  tanaman umbi porang

Komoditi kelapa gelondongan (ANTARA/sarjono)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengembangkan umbi porang sebagai tanaman sela perkebunan karena memiliki nilai ekonomi yang dapat menambah penghasilan petani.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil (P2HP) Dinas Perkebunan Sumsel Rudi Arpian di Palembang, Kamis, mengatakan umbi porang dapat menjadi tanaman sela di kebun karet yang merupakan sektor perkebunan andalan Sumsel.

“Saat ini telah banyak petani, khususnya petani karet yang menanam porang di antara tanaman pokok dengan memanfaatkan bibit yang diambil dari pinggiran hutan,” kata dia.

Ia melanjutkan sebagian petani juga membeli secara swadaya seperti yang dilakukan masyarakat di Desa Lecah, Kecamatan Lubai ulu, Kabupaten Muara Enim. Mereka meyakini porang memiliki potensi sebagai sumber penghasilan tambahan.

Rudi menjelaskan porang dapat diolah menjadi tepung. Sama halnya dengan tepung berbahan baku singkong, tepung porang juga dapat digunakan untuk membuat aneka makanan.

Disbun Sumsel telah mengenalkan umbi porang pada tahun 2019 pada para petani karet sehingga potensi kebun porang ini dapat berada di sejumlah daerah yang menjadi sentra perkebunan karet.

“Bahkan saat ini sudah ada satu perusahaan, yakni PT Rusli Taher, yang berencana tanam porang dalam skala besar di daerah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir,” kata dia.

Rudi memaparkan petani yang sudah menanam porang dalam satu musim tanam, enam sampai delapan bulan, sudah bisa menikmati hasil panennya berupa bibit baru atau disebut katak. Dalam satu batang porang bisa menghasilkan minimal tiga bibit.

“Jadi cukup sekali beli bibit selanjutnya dapat dihasilkan bibit baru tiga kali lipat berupa biji katak,” kata dia.

Untuk lebih mengoptimalkan hasilnya,Disbun mengenalkan Sistem Penggemukan Umbi Porang dengan pupuk dari Tankos Kelapa Sawit. Sistem tersebut merupakan hasil kerja sama pihaknya dengan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

Sementara itu Pengurus PCPI (Perkumpulan Chef Profesional Indonesia) telah membuktikan kandungan glukomanan yang ada di umbi porang bagus untuk makanan.

“Juga untuk kesehatan imun tubuh, bahan pembungkus kapsul, kosmetik dan bisa dikembangkan juga untuk industri lainnya seperti lem untuk pesawat terbang,” kata Wahyu, pengurus PCPI Sumsel.

Menurut Wahyu, PCPI sudah melakukan food test dengan menggunakan tepung porang (mengandung glukomanan) dan hasilnya terhadap kuliner diklaim sangat baik.

“Apalagi bisa menghemat bahan dan tekstur makanannya lebih kenyal dan tampilan kulinernya lebih baik dibandingkan dengan menggunakan tepung biasa dan tidak perlu pakai pengawet,” kata dia.