Jakarta (ANTARA) - Seorang pria berusia 43 tahun memiliki reaksi alergi parah saat terpapar hand sanitizer atau cairan pembersih tangan, ungkap sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal July, Alcohol and Alcoholism belum lama ini.
Dia, seperti dilansir Livescience suatu hari mengunjungi bank. Sesuai anjuran pakar kesehatan selama pandemi COVID-19, dia membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer, lalu mengalami reaksi alergi yakni kulitnya memerah, mual, dan gelisah.
Pria itu lalu dilarikan ke ruang gawat darurat. Dokter mengatakan dia memiliki detak jantung yang cepat, bersama dengan munculnya kemerahan di dada dan wajahnya.
Baca juga: Sudahkah Anda gunakan "hand sanitizer" secara efektif ?
Setelah ditelusuri, si pria selama tiga tahun meminum disulfiram untuk mengobati penyalahgunaan alkohol yang menyebabkan efek seperti mabuk - termasuk kemerahan, sakit kepala, mual, muntah, dan detak jantung yang cepat.
Obat itu menyebabkan efek samping sekitar satu jam demi mencegah orang kembali minum alkohol.
Orang yang memakai disulfiram diperingatkan untuk tidak menggunakan produk yang mengandung alkohol, seperti beberapa saus, cuka, sirup obat batuk, karena paparan bahkan walau hanya sejumlah kecil alkohol dapat memicu reaksi,
Baca juga: Cairan "hand sanitizer" berbahan dasar serai dibagikan ke warga
Pembersih tangan biasanya mengandung 60-70 persen alkohol, dan juga harus dihindari, menurut National Alliance on Mental Illness.
Dalam kasus pria itu, dokter akhirnya memberinya antihistamin, vitamin C yang merupakan beberapa perawatan pendukung yang direkomendasikan untuk reaksi disulfiram-alkohol.
Setelah sejam perawatan, gejala alergi pada pria itu sembuh dan dia diperbolehkan keluar rumah sakit. Dia lalu diperingatkan untuk tidak menggunakan pembersih atau berhenti menggunakan disulfiram.
Sebuah studi baru-baru ini dalam jurnal Alcohol and Alcoholism mengungkapkan, menghirup uap alkohol dari pembersih tangan, daripada penyerapan alkohol melalui kulit, tampaknya menjadi cara utama alkohol dalam pembersih tangan mencapai aliran darah.
Berita Terkait
CDC sebut masker kain tak efektif tangkal Omicron
Selasa, 18 Januari 2022 15:23 Wib
Cuci rongga hidung, salah satu cara cegah penularan Omicron
Rabu, 12 Januari 2022 13:13 Wib
"Nose sanitizer" pencegah COVID-19 segera dirilis
Minggu, 9 Januari 2022 0:47 Wib
Cerdas memilih hand sanitizer yang tepat
Kamis, 6 Mei 2021 10:43 Wib
Sudahkah Anda gunakan "hand sanitizer" secara efektif ?
Minggu, 21 Juni 2020 19:43 Wib
Cairan "hand sanitizer" berbahan dasar serai dibagikan ke warga
Selasa, 28 April 2020 22:06 Wib
Alumni SMA Negeri 1 Pemali Bangka bagikan 7.500 botol cairan hand sanitizer
Selasa, 21 April 2020 0:27 Wib
Singapura bantu sediakan "sanitizer" dan peralatan medis untuk Indonesia
Selasa, 7 April 2020 22:49 Wib