Red Bull ajukan protes terkait sistem kemudi mobil Mercedes

id formula1,formula one,DAS,red bull,mercedes,menyerang petugas,f1,balap mobil,.berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara

Red Bull ajukan protes terkait sistem kemudi mobil Mercedes

Gambaran umum kemudi mobil Mercedes milik Lewis Hamilton di sesi tes pramusim Barcelona, Sirkuit Barcelona-Catalunya, Spanyol (19/2/2020) (Reuters/Albert Gea) (REUTERS/ALBERT GEA)

Jakarta (ANTARA) - Red Bull pada Jumat mengajukan protes resmi terkait penggunaan sistem kemudi poros ganda (DAS) kontroversial Mercedes pasca dua sesi latihan bebas Grand Prix Austria.

Sebelumnya, kepala tim Red Bull Christian Horner menyatakan jika timnya mencari klarifikasi ke FIA terkait kelegalan sistem tersebut, yang debut di sesi tes pramusim Barcelona pada Februari lalu.

Setelah dua sesi latihan bebas di Red Bull Ring, Austria, FIA merilis dokumen yang mengharuskan perwakilan Mercedes dan Red Bull melapor ke steward, demikian laman resmi F1.

Baca juga: Setelah empat bulan vakum, F1 restart akhir pekan ini
Baca juga: Sejumlah rekor F1 yang bisa dipecahkan Hamilton tahun ini

Disebut bahwa Red Bull telah mengajukan protes terkait pelanggaran regulasi teknis, khususnya artikel 3.8 yang mengatur pengaruh aerodinamika dan artikel 10.2.3 yang menyatakan tidak boleh ada penyesuaian di sistem suspensi ketika mobil sedang dalam kondisi bergerak.

Sistem DAS (Dual Axis Steering) sendiri memungkinkan pebalap mengubah sudut pijakan ban depan dengan menarik atau mendorong tuas kemudi, bukan hanya untuk mengganti arah mobil ke kiri atau ke kanan.

Steward akan memutuskan apakah sistem tersebut sah atau tidak. Jika terbukti melanggar regulasi maka tim terkait harus melakukan perubahan dan mencopot sistem tersebut.

Keputusan resmi akan dikeluarkan sebelum sesi latihan bebas ketiga (FP3), Sabtu.

Baca juga: Ferrari berharap Sirkuit Mugello tuan rumah balapan ke-1000 mereka di F1

Protes tersebut diajukan setelah Red Bull menyaksikan Mercedes mendominasi kedua sesi latihan hari itu.

Mercedes telah beberapa kali mengungkapkan argumentasi mereka bahwa sistem kemudi itu sah sesuai regulasi dan mendapat lampu hijau dari FIA tahun ini, kendati penggunaannya dilarang untuk musim 2021.