Pasien terjangkit wabah virus corona di OKU bertambah satu orang lagi

id pasien positif,corona,covid-19,OKU,Sumsel,bertambah,siswa Diktuba Polda Sumsel

Pasien terjangkit wabah virus corona di OKU bertambah satu orang lagi

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Rozali, Selasa (21/4/2020) mengumumkan penambahan jumlah pasien positif terjangkit virus corona. (ANTARA//Edo Purmana)

Baturaja, Sumsel (ANTARA) - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Rozali menyampaikan bahwa jumlah pasien di wilayah itu yang dinyatakan positif terjangkit virus corona penyebab COVID-19 bertambah satu orang sehingga kini jumlahnya menjadi tujuh orang.

"Jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 ada penambahan satu orang dari sebelumnya enam orang kini menjadi tujuh orang," kata Rozali saat menggelar jumpa pers di SKB Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Selasa.

Adanya penambahan satu orang yang terkonfirmasi positif itu adalah pasien berinisial R umur 32 tahun.

"Yang bersangkutan merupakan salah satu dari 11 siswa  Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktuba) Polda Sumsel ke Sukabumi, Jawa Barat yang dinyatakan positif beberapa waktu lalu," katanya.


Baca juga: Di OKU penyebaran virus corona masih terkendali

Baca juga: Tiga orang pasien terjangkit positif virus corona di OKU ternyata tanpa gejala


Dia menjelaskan bahwa sekembalinya (R) dari Sukabumi langsung diisolasi di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang bersama 10 siswa Diktuba lainnya.

"Saat ini Tim Surveilans Dinas Kesehatan OKU langsung melakukan pelacakan kontak terhadap keluarga dan orang-orang yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19 tersebut,"  katanya menegaskan.

Satgas COVID-19 OKU juga mengimbau agar masyarakat tidak memandang kasus ini sebagai aib penderitanya, namun justru harus saling mendukung satu sama lain supaya wabah ini segera berlalu.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat OKU mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah setempat dengan tetap berada di rumah guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Kalaupun terpaksa keluar rumah masyarakat wajib menggunakan masker dan menjaga jarak agar terhindar dari penyebaran virus mematikan ini," demikian Rozali.