Paringin (ANTARA) - Warga di lahan Desa Wonorejo, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, harus segera berpindah tempat tinggal, keluar dari tanah yang subur dan pernah menjanjikan sebagai lahan untuk bercocok tanam, beternak hingga perkebunan karet.
Warga desa yang kini hanya tersisa sebanyak lima kepala keluarga dengan satu bangunan Polindes milik Pemerintah Kabupaten Balangan, Sabtu, berangsur-angsur mulai membenahi perabot rumah tangganya untuk berpindah ke tempat tinggal yang baru.
Begitupun tampak di lokasi, sekretaris desa bersama aparat desa setempat juga bergotong royong mengamankan aset desa yang masih tersisa.
Menurut Sekretaris Desa Wonorejo, Agus Priyanto, sejak aktivitas pertambangan semakin mendekati kampung mereka, sebagian warga terpaksa harus pindah ke desa tetangga, yakni Desa Sumber Rezeki, termasuk para Aparat Desa Wonorejo itu sendiri.
"Aktivitas pertambangan sudah terlalu dekat, selain itu memang karena lahan sudah dibebaskan, sehingga warga yang masih bertahan berangsur-angsur berbenah dan mulai pindah dari desa ini," katanya.
Menurut dia, sebagian masyarakat memilih pindah ke desa lain di kecamatan setempat, bahkan sebagian lagi pindah ke luar Kalimantan.
Sejak 2005 berangsur-angsur hingga saat ini, kata dia, semua lahan pertanian, perkebunan, hingga perumahan telah dibebaskan oleh PT Adaro Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara.
"Sedangkan fasilitas pemerintah, seperti jalan, sekolah, tempat ibadah sebagian sudah diganti pihak perusahaan melalui tim penilai independen (aprisal),” jelasnya.
Selanjutnya, dua tahun kemudian, berdasarkan petunjuk Kementerian Dalam Negeri dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Kalsel memerintahkan alokasi dana desa (ADD) tak boleh disalurkan lagi, dan diserahkan ke kas negara.
Kemudian Pemkab Balangan melaporkan ke Pemprov Kalsel dan Kemendagri untuk mengusulkan penghapusan Desa Wonorejo.
Namun hingga saat ini belum ada keputusan resmi terkait penghapusan Desa Wonorejo, di Kecamatan Juai tersebut.
Jika diakses dari Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, menuju Desa Wonorejo berjarak sekitar 230 kilometer.
Desa Wonorejo, mulanya memiliki warga sekitar 1.000 jiwa dengan 300 kepala keluarga (KK).
Selain untuk menjamin warga di sana, pemerintahan Desa Wonorejo tetap ada. Untuk transisi, sebab Desa Wonorejo diwacanakan untuk digabung ke Desa Sumber Rezeki, desa yang bersebelahan dengan desa tersebut yang mana sebagian lahannya pun sudah dibebaskan oleh PT Adaro Indonesia.
Desa Wonorejo yang ditinggalkan penghuninya
Aktivitas pertambangan sudah terlalu dekat, selain itu memang karena lahan sudah dibebaskan, sehingga warga yang masih bertahan berangsur-angsur berbenah dan mulai pindah dari desa ini