FEO tetap monitor kemungkinan Formula E di Jakarta

id formula E, FEO, formula E Operation, FIA formula E,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara sumsel hari ini, palemb

FEO tetap monitor  kemungkinan Formula E di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Chief Championship Officer Formula E Alberto Longo dalam konferensi pers Jakarta E-Prix 2020 di Lapangan Monas, Jumat (20/9/2019). (Antara/Livia Kristianti)

Jakarta (ANTARA) - Formula E Operation (FEO) mengatakan akan terus memonitor kondisi Jakarta dengan berkomunikasi langsung dengan Organising Committee (OC) Jakarta E-Prix usai menyetujui penundaan perhelatan balap mobil listrik pada 6 Juni mendatang.

Komunikasi itu menjadi penting untuk menentukan  jadwal ulang perhelatan formula E di Jakarta jika wabah corona berhasil ditangani atau mereda.

"Dengan angka kasus COVID-19 yang terus bertambah di sejumlah negara, kami melakukan evaluasi rencana yang memungkinkan untuk meminimalisasi dampak virus corona, serta mempertahankan sebanyak mungkin balapan untuk pertandingan musim ke enam," kata Co-Founder Formula E Alberto Longo dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Lebih lanjut Alberto Longo mengatakan, "Saat ini keadaan dinamis, berkembang setiap harinya; kami tetap realistis dan juga fleksibel dalam melakukan pendekatan terhadap opsi alternatif yang tentu akan kami komunikasikan," kata Longo.

Meski perhelatan Formula E mengalami penundaan, Longo mengatakan penyediaan infrastruktur yang akan dipakai untuk balapan tetap disiapkan sejak saat ini.

"Hal yang dilakukan ini termasuk menambahkan “double-headers” pada kegiatan yang tengah berjalan, menggunakan fasilitas permanen, serta melangsungkan balapan tertutup di lokasi manapun jika diperlukan dan diminta oleh pemerintah setempat," kata Longo menjelaskan hal- hal yang saat ini dilakukan oleh FEO.

Sebelumnya, Formula E di Jakarta resmi ditunda hingga waktu yang belum ditentukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena perkembangan virus corona yang saat ini menjangkiti 26 orang di Indonesia.

Penundaan itu dilakukan sebagai langkah antisipasi Pemprov DKI terhadap penyebaran virus corona di ruang publik.

Selain formula E, Pemprov DKI Jakarta juga meniadakan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) selama dua minggu terhitung mulai Minggu (15/3).