Waisai (ANTARA) - Kerusakan terumbu karang di Raja Ampat bukan saja karena ditabrak oleh kapal wisata, tetapi ancaman yang lebih serius adalah bintang laut berduri atau CoTS yang merupakan hama bagi terumbu karang.
Sekretaris Daerah Raja Ampat Yusuf Salim di Waisai, Rabu mengakui bahwa bintang laut berduri merupakan ancaman yang sangat serius bagi kerusakan terumbu karang di kabupaten yang terkenal dengan keindahan alam lautnya itu.
Menurut dia, pemerintah daerah bersama lembaga-lembaga konservasi internasional, organisasi pemerhati lingkungan, dan pemangku kepentingan pariwisata yang ada di Kabupaten Raja Ampat telah membentuk tim guna mengatasi bintang laut berduri.
Baca juga: Kapal pesiar kandas di terumbu karang Raja Ampat
Ia menjelaskan, lembaga konservasi dan organisasi pemerhati lingkungan di Raja Ampat telah melakukan aksi pemusnahan bintang laut berduri sebagai pencegahan peningkatan populasi yang akan merusak terumbu karang.
"Pemerintah daerah berterima kasih kepada lembaga konservasi dan organisasi pemerhati lingkungan yang telah membantu pemerintah untuk mencegah atau memberantas bintang laut berduri yang merupakan ancaman bagi terumbu karang di Raja Ampat," ujarnya.
Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) kabupaten Raja Ampat adalah salah satu organisasi pemandu wisata yang sangat intens melakukan pemusnahan bintang laut berduri guna mencegah peningkatan populasi yang menyebabkan kerusakan terumbu karang.
Baca juga: Anggota TNI tangkap sekelompok pemburu liar di hutan Raja Ampat
Sekretaris DPC HPI Raja Ampat Maikel Sada yang memberikan keterangan terpisah mengatakan bahwa pemandu wisata HPI Raja Ampat selain melakukan aktivitas memandu wisatawan juga konsentrasi terhadap kelestarian lingkungan setempat.
Menurutnya, dua tahun terakhir pemandu wisata HPI Raja Ampat telah memutuskan 3.000 bintang laut berduri di kawasan wisata guna mencegah peningkatan populasi yang menyebabkan kerusakan terumbu karang.
"Aksi tersebut akan terus dilakukan untuk menjaga kelestarian terumbu karang Kabupaten Raja Ampat yang merupakan objek wisata dunia segar terus berkelanjutan bagi generasi yang akan datang," ujar dia.
Baca juga: Pulau Gam, tujuan wisata yang mempesona
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari peneliti terumbu karang di Kabupaten Raja Ampat bahwa peningkatan populasi bintang laut berduri di daerah tersebut akibat tingginya nutrisi air laut yang disebabkan oleh sanitasi dan limbah.
Bintang laut berduri tersebut hinggap di terumbu karang yang hidup dan mengisap sari makanan terumbu karang tersebut hingga mati dan hancur.
Siput yang menjadi predator bagi bintang laut berduri tersebut sudah berkurang dan jika populasi bintang laut berduri tersebut terus meningkat dan tidak dicegah dengan cara memusnahkan maka dampak terbesar adalah kerusakan terumbu karang hidup.
Baca juga: Perahu mesin berpenumpang 15 orang dilaporkan hilang di perairan Raja Ampat
Baca juga: Kabupaten Banyuasin miliki pulau seperti di Raja Ampat
Berita Terkait
TNI AL dan Angkatan Laut AS godok materi Latma CARAT 2024
Sabtu, 16 Maret 2024 21:47 Wib
China janji lanjutkan negosiasi Laut China Selatan dengan negara ASEAN
Kamis, 7 Maret 2024 16:33 Wib
Kopaska latihan peperangan khusus di Selat Sunda sampai 10 Maret 2024
Kamis, 7 Maret 2024 14:51 Wib
Cara TNI jaga kawasan laut IKN
Selasa, 5 Maret 2024 15:05 Wib
Serangan udara baru AS-Inggris targetkan Houthi di Yaman
Selasa, 5 Maret 2024 12:05 Wib
Pengamat: TNI AL harus tingkatkan deteksi kapal selam untuk jaga IKN
Senin, 4 Maret 2024 15:59 Wib
Alarm kapal berbunyi, prajurit AL bergerak dan gagalkan aksi perompak
Sabtu, 2 Maret 2024 8:11 Wib
Kasal: Perairan dekat IKN rawan perlu sensor awasi perlintasan
Kamis, 29 Februari 2024 14:15 Wib