LP3L Ogan Komering Ulu imbau masyarakat waspada dampak asap Karhutla

id karhutla oku,dampak karhutla oku

LP3L Ogan Komering Ulu imbau  masyarakat waspada dampak asap Karhutla

Relawan PMI OKU membagikan masker gratis kepada masyarakat Baturaja guna mengurangi dampak asap Karhutla. ANTARA/Edo Purmana

Baturaja (ANTARA) - Lembaga Penelitian Pembangunan Penelitian dan Dampak Lingkungan (LP3L) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengimbau masyarakat di wilayah itu untuk waspada terhadap dampak kabut asap Karhutla yang menyelimuti Kota Baturaja sejak beberapa hari terakhir.

"Masyarakat harus tetap waspada dengan menggunakan masker mengingat sejak beberapa hari terakhir Kota Baturaja diselimuti kabut asap," kata Ketua Lembaga Lingkungan Hidup (LLH) LP3L Ogan Komering Ulu (OKU), Yunizir Djakfar di Baturaja, Minggu.

Menurut dia, kondisi asap saat ini cukup pekat dan bisa berpengaruh pada kualitas udara di OKU sehingga harus ada penanganan khusus dari pihak terkait guna mengindari adanya korban akibat asap Karhutla.

"Ini harus disikapi dengan serius walaupun kita belum dapat informasi dari mana sumber asap ini. Terlepas dari mana sumber asap ini datang, tentunya semua masyarakat harus waspada dan tetap menjaga kemungkinan lain," katanya.

Ia berharap kepada pihak-pihak terkait dapat mengambil langkah kongkrit untuk mengatasi kabut asap ini agar tidak menyebar luas hingga merugikan kesehatan masyarakat Kabupaten OKU.

Pihaknya juga meminta kepada pihak-pihak terkait tersebut untuk terjun ke lapangan dan menindak tegas siapapun yang terbukti melakukan pembakaran tanpa tebang pilih.

"Karena saat ini masih dalam kondisi musim kemarau. Jangan sampai menunggu ada korban jiwa akibat kabut asap ini," tegasnya.

Hal senada dikatakan Ketua LLH Jejak Bumi Indonesia OKU, Agung Sudrajad meminta kepada pihak terkait agar cepat dan tanggap dalam mengatasi masalah Karhutla di wilayah itu.

Menurut dia, untuk mengatasi masalah Karhulta ini peran legislatif harus membantu pemerintah dalam pengawasan, bahkan dapat mendesak untuk mencabut izin bagi perusahaan yang merusak lingkungan atau terbukti melakukan pembakaran lahan.

"Disamping itu pula DPRD dapat menyiapkan payung hukum untuk kedepan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi di Bumi Sebimbing Sekundang ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) OKU, Slamet Riyadi secara terpisah sebelumnya mengaku kabut asap yang menyelimuti Kota Baturaja sejak beberapa hari terakhir tersebut berdampak pada berkurangnya kualitas udara di wilayah itu.

"Sebelum ada kabut asap kulitas udara di Baturaja masih baik. Namun, saat ini bisa dipastikan kualitasnya berkurang," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengundang DLH Provinsi Sumsel guna menguji kualitas udara di wilayah setempat.

"Kullitas udara ini akan diuji di laboratorium DLH Provinsi Sumsel karena kami belum memiliki peralatannya," ujar dia.