Aktivis Dandhy Dwi Laksono ditangkap Polisi

id Aktivis Dandhy,Penangkapan Aktivis Dandhy,Ujaran kebencian,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palemban

Aktivis Dandhy Dwi Laksono ditangkap Polisi

Pendampingan Hukum untuk Dhandy Anggota Majelis Pertimbangan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Dandhy Dwi Laksono memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pelaporan Dewan Pimpinan Daerah Relawan Perjuangan (Repdem) Jawa Timur atas artikel opini yang disebar di akun Facebook-nya di Kantor AJI, Jakarta, Minggu (17/9/2017). Tim AJI Indonesia bersiap mendampingi Dandhy Dwi Laksono dalam proses hukum terkait Pelaporan Dewan Pimpinan Daerah Relawan Perjuangan (Repdem) itu. (ANTARA /Reno Esnir)

Jakarta (ANTARA) - Anggota Polda Metro Jaya menangkap pegiats Dandhy D Laksono yang diduga terkait dugaan tindak pidana ujaran kebencian, serta melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

"Penangkapan dilakukan Kamis sekitar pukul 23.00 WIB," kata Peneliti Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) Erasmus AT Napitupulu saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Erasmus menjelaskan petugas menangkap Dandhy di kediamannya Jalan Sangata 2 Blok I-2 Nomor 16 Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

Baca juga: Aktivis: Sikap media berimbang dalam pemberitaan RKUHP

Erasmus menjelaskan kronologis penangkapan rekannya itu, saat Dandhy tiba di rumah sekitar pukul 22.30 WIB.

Sekitar pukul 22.45 WIB, diungkapkan Erasmus, Dandhy kedatangan tamu yang menggedor-gedor pagar rumah.

"Lalu dibuka oleh Dandhy," ujar Erasmus.

Baca juga: Aktivis: RKUHP ancam penanganan korupsi

Erasmus mengungkapkan tamu itu membawa surat penangkapan terhadap Dandhy karena alasan telah memposting mengenai isu Papua melalui media sosial.

Pada pukul 23.05 WIB, aparat beranggota empat orang membawa Dandhy menumpang mobil bernomor polisi D-216-CC menuju Polda Metro Jaya.

"Petugas yang datang sebanyak empat orang, penangkapan disaksikan oleh dua satpam dan RT," tutur Erasmus.

Baca juga: Aktivis lingkungan di Palembang tolak RUU Pertanahan
Baca juga: Aktivis Sumsel minta korporasi pemegang konsesi bantu korban karhutla
Baca juga: Aktivis 98 ingatkan kedua kubu tunggu hasil keputusan KPU