Jakarta (ANTARA) - Pesawat perintis N219 yang dikembangkan PT Dirgantara Indonesia (DI) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) masih melengkapi jam terbang untuk mendapatkan sertifikasi sebelum diproduksi secara massal untuk kebutuhan transportasi di Indonesia.
"Masih perlu menambah jam terbang, harapannya tahun ini selesai," kata Direktur Jenderal Penguatan Riset Dan Pengembangan Kemenristekdikti, Dimyati di Jakarta, Rabu, usai jumpa pers pra-penyelenggaraan Nasional Expo for Science And Technology (NEST).
Saat ini kata dia, PT DI terus mengembangkan teknologi pesawat buatan anak negeri tersebut agar bisa digunakan di darat maupun di perairan dengan tipe amfibi.
"Saat ini pesawat itu baru bisa digunakan di lapangan dengan jarak pendek, namun ke depan juga bisa di perairan," kata dia.
Jika berhasil, maka pesawat buatan dalam negeri tersebut akan digunakan sebagai penunjang pariwisata hingga ke daerah terpencil sekaligus pengangkutan barang dan jasa.
Ia menerangkan konsep pesawat perintis tipe amfibi itu juga dilatarbelakangi oleh pembicaraan dengan BJ Habibie yang menginginkan semua daerah terpencil dapat dijangkau.
Konsep tersebut merujuk pada keadaan geografis Indonesia yang memiliki pulau-pulau kecil dengan penduduk yang padat. Jika mengandalkan transportasi kapal, maka membutuhkan waktu yang lama.
Oleh karena itu, muncullah konsep untuk membuat pesawat kecil yang tidak membutuhkan lapangan atau bandara yang luas seperti pada umumnya.
"Kemudian pesawat model amfibi juga dibutuhkan untuk menjangkau pulau-pulau kecil yang memiliki banyak gunung sehingga hanya bisa dilalui jalur perairan," katanya.
Ia berharap jika pesawat perintis N219 sudah bisa dikomersilkan, komunikasi antarpulau di Indonesia dapat lebih lancar sehingga mendorong peningkatan perekonomian nasional.
Berita Terkait
Wings Air: Dugaan pesawat hilang kontak di Pulau Flores tidak benar
Senin, 22 April 2024 14:45 Wib
Presiden Jokowi tinjau pasar dan RSUD dalam kunjungan kerja ke Jambi
Rabu, 3 April 2024 10:35 Wib
Rusia diduga acak sinyal GPS pesawat RAF bawa Menhan Inggris
Jumat, 15 Maret 2024 11:02 Wib
Tim SAR gabungan terus mencari kotak hitam pesawat Smart Aviation
Senin, 11 Maret 2024 11:46 Wib
KNKT rilis laporan insiden pilot-kopilot tertidur
Sabtu, 9 Maret 2024 13:15 Wib
Pesawat perintis rute Tarakan-Binuang hilang kontak
Jumat, 8 Maret 2024 15:40 Wib
Ribuan warga saksikan pameran pesawat TNI AU di Lanud SM Herlambang Palembang
Senin, 4 Maret 2024 19:54 Wib
Enam tewas dalam kecelakaan pesawat di Kanada
Kamis, 25 Januari 2024 18:00 Wib