Calang (ANTARA) - Seorang anggota TNI di jajaran Kodim 0114 Aceh Jaya, Kapten Infanteri Samsuddin berhasil mengembangkan pepaya madu, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus menciptakan lapangan kerja baru yang mandiri.
“Saya termotivasi karena ingin membangkitkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Aceh Jaya, khususnya di Kecamatan Setia Bakti. Sebagian besar masyarakat di daerah ini adalah petani," kata Danramil Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya, Kapten Samsudin kepada Antara, Minggu.
Setelah mencoba memulai usaha selama delapan bulan pada tahun 2017 lalu, program pengembangan menanam tanaman pepaya madu tersebut ternyata berhasil dan mendatangkan hasil yang sangat luar biasa.
“Pepaya akan panen sekitar delapan bulan setelah ditanam, sekarang ini setiap pekan paling sedikit ada 6.000 pepaya yang dipetik, sehingga kentungan mencapai Rp18 juta dari total 1.200 pohon pepaya yang sudah saya tanam," tambahnya.
Awalnya, untuk memulai usaha tersebut, ia menghabiskan dana sekitar Rp20 juta untuk memulai budidaya tanaman tersebut.
Saat ini, ia mengaku modal yang sudah ia keluarkan tersebut sudah kembali setelah dua kali panen dilakukan.
Bisnis pepaya madu ia akui sangat mudah dipasarkan karena masyarakat Aceh sangat menggemari buah pepaya untuk dikonsumsi sehari-hari.
Kapten Samsudin mengakui sudah sudah mulai memotivasi masyarakat untuk bertani. Bahkan tidak sedikit masyarkat yang sudah mulai belajar untuk membudidayakan tanaman tersebut.
Ia berharap, suatu saat di Kecmatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jayaakan menjadikan tanaman pepaya madu sebagai percontohan, dengan target satu desa satu hektare tanaman pepaya madu, tuturnya.
Berita Terkait
Ubur-ubur dari perairan Sumsel diminati Tiongkok
Rabu, 24 April 2024 16:36 Wib
Telkomsel kampanyekan "Jejak Kebaikan" ajak pelanggan jaga kelestarian bumi
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Masa panen pendek tantangan Bulog Sumsel dalam penyerapan beras 2024
Rabu, 24 April 2024 14:09 Wib
Rupiah menguat sebelum pengumuman hasil RDG BI
Rabu, 24 April 2024 11:15 Wib
Harga emas Antam kembali turun jadi Rp1,320 juta per gram
Rabu, 24 April 2024 11:14 Wib
Bukit Asam perkuat tata pengelolaan dana pensisun sesuai perundangan
Rabu, 24 April 2024 10:58 Wib