Pemkab Muba kirim lulusan SMA kuliah ke Universitas Arizona

id beasiswa,sampoerna foundation,pendidikan,apbd,apbn,sdm,universitas arizona,pemkab muba,bea siswa ke luar negeri

Pemkab Muba kirim lulusan SMA kuliah ke Universitas Arizona

Pelajar Juara Intel ISEF Pelajar SMA Negeri 2 Sekayu, Musi Banyuasin, Sumsel, Anjani Rahma Putri (kiri) dan Muhtaza Azizia Syafik (kanan) menunjukkan penghargaan atas karya Green Refrigerator Box (peti es tanpa listrik) yang berhasil memenangi ajang Intel - International Science Engenering Fair (Intel-ISEF) 2014 setibanya di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumsel, Kamis (22/2). Keduanya berhasil keluar sebagai juara tiga menyisihkan 1.700 kontestan sekaligus mendapatkan penghargaan istimewa dari kementerian pendidikan Amerika Serikat (AS) pada kompetisi tersebut yang berlangsung di California. (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, bekerja sama dengan Program Sampoerna Foundation menyiapkan beasiswa senilai total Rp2 miliar untuk mengirimkan putra-putri terbaik di kabupaten tersebut ke Universitas Arizona, Amerika Serikat.

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex di Sekayu, Minggu  mengatakan, program ini akan mengirimkan dua pelajar untuk berkuliah selama lebih kurang empat tahun atau hingga menamatkan pendidikannya.

“Seleksi kami lakukan cukup ketat, dan semoga saja yang dikirimkan nantinya benar-benar yang mampu mengeyam pendidikan di luar negeri. Nantinya mereka akan kembali ke Indonesia dan membangun Musi Banyuasin,” kata Dodi.

Ia mengatakan Kabupaten Musi Banyuasin menjadikan pendidikan sebagai program utama, yang dibuktikan dengan mengalokasikan dana hingga melebihi 20 persen dari APBD.

Pada 2019 ini, kabupaten ini juga untuk kali pertamanya memberangkatkan sejumlah guru dan murid untuk belajar dalam jangka waktu tertentu ke Australia.

Bukan hanya kesempatan untuk mengeyam pendidikan di luar negeri, ia melanjutkan, Musi Banyuasin juga membenahi sektor pendidikan secara menyeluruh seperti meningkatkan kesejahteraan guru dengan mengalokasikan dana untuk kenaikan honor guru pada APBD 2019. Honor guru K2 pada 2019 menjadi Rp1,8 juta dari sebelumnya Rp1 juta, GTT menjadi Rp1,5 juta dari sebelumnya Rp1 juta.

“Saya tegaskan, mulai 2019 seluruh guru termasuk guru kategori K2 dan GTT honornya naik 80 persen. Bisa saja gaji guru honorer setara dengan UMR regional meski di daerah lain masih di bawah kita. Kami maunya melompat cepat,” ujar dia.

Terkait peningkatan kualitas pendidikan ini, pemkab juga merencanakan dibukanya program pusat belajar guru yang terkoneksi tingkat nasional maupun Internasional.