Sumsel kesulitan cetak karateka berprestasi

id karate,pon,pon papua,prakualifikasi pon,forki

Sumsel kesulitan cetak karateka berprestasi

Sekretaris Umum Pengprov Forki Sumsel Aliyudin Asral. (Antara News Sumsel/Dolly Rosana/19)

Palembang (ANTARA) - Federasi Olahraga Karate-do Provinsi Sumatera Selatan kesulitan mencetak atlet berprestasi karena terjadi kesenjangan antara pembinaan kelompok usia junior dan senior.

Sekretaris Umum Forki Sumsel Sumsel Aliyudin Asral di Palembang, Jumat, mengatakan, atlet-atlet karate Sumsel yang tersebar di 17 perguruan umumnya ketika memasuki usia 25 tahun ke atas sudah tidak berfokus lagi pada kegiatan olahraga.

"Padahal usia di atas 25 tahun ini merupakan puncak penampilan seorang atlet. Ini yang terkadang jadi masalah kami," kata dia.

Oleh karena itu, jumlah atlet senior di Sumsel terbilang sedikit jika dibandingkan daerah lain karena persoalan tersebut.

Menurutnya, persoalan ini juga semakin sulit terurai ketika atlet-atlet senior sudah bekerja. Terkadang dijumpai kasus seorang atlet langsung hilang dari peredaran karena bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta.

"Masalah kesejahteraan atlet hingga kini masih belum terselesaikan. Terkadang keputusan mereka berhenti sebagai atlet karena bekerja juga keputusan yang logis," kata dia.

Karena itu, hingga kini Sumsel sangat minim atlet senior. Hal ini tentunya berimplikasi langsung dengan prestasi.

Prestasi cabang olahraga karate Sumsel semakin melorot sejak beberapa PON terakhir. Cabang olahraga yang sempat menjadi unggulan di Sumsel ini, tercatat terakhir menyumbang medali di PON Riau tahun 2012 yakni meraih medali perak atas nama Meilina.

Meski demikian, Forki Sumsel tetap berupaya menjalan program pembinaan atlet, salah satunya penyiapan tim untuk berangkat ke prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional di Nusa Tenggara Barat pada September 2019.

Sebanyak 57 atlet wakil dari 15 kabupaten/kota se-Sumsel mengikuti seleksi di Gedung BPOK Pusri, Palembang, Minggu (23/3), untuk dua nomor pertandingan yakni katak dan kumite pada kelompok beregu dan perorangan.