Pekanbaru (ANTARA News Sumsel) - Balai Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) Wilayah II Sumatera menangkap tiga alat berat jenis eskavator saat tengah melakukan perambahan kawasan hutan cagar biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Bengkalis, Riau.
Kepala Balai Gakkum KHLK Wilayah II Sumatera, Eduwar Hutapea kepada Antara di Pekanbaru, Jumat menjelaskan selain menyita tiga alat berat, petugas turut mengamankan empat orang pelaku.
"Salah satu di antara mereka ada pecatan TNI atas nama Sudigdo alias Digdo," ungkap Edo.
Namun, ia menjelaskan saat ini para pelaku yang diamankan bersamaan dengan tiga alat berat di kawasan terlarang perambahan itu masih berstatus sebagai saksi.
Edo mengatakan bahwa pengungkapan tersebut merupakan hasil koordinasi apik antara jajaran Gakkum KLHK bersama TNI dan Polri di kawasan Giam Siak Kecil Bukit Batu, tepatnya di Kecamatan Bandar Laksamana dan Bukit Kerikil, Kabupaten Bengkalis.
Tim yang memperoleh informasi masyarakat akan adanya perambahan selanjutnya melakukan operasi terpadu pada Kamis petang kemarin (6/12). Hasilnya, empat pelaku dan tiga alat berat berukuran besar, yang hingga harus dievakuasi menggunakan kendaraan tronton itu disita.
Jumat pagi ini, seluruh barang bukti dan tersangka telah berada di Kantor Gakkum KLHK Wilayah II Sumatera untuk proses penyelidikan.
Lebih jauh, Edo menjelaskan jika seluruh alat berat itu digunakan untuk lokasi perkebunan sawit di kawasan konservasi tersebut. "Ketiga alat berat dipergunakan untuk mempersiapkan lokasi perkebunan kepala sawit. Itu terbukti dengan ditemukan ratusan bibit sawit siap tanam dan sebagian sudah ditanami," ujarnya.
Sementara itu, disinggung terkait peran Digdo, pecatan TNI itu, Edo mengatakan masih mempelajari lebih jauh. Hanya saja, ia menuturkan jika Digdo yang sebelumnya berpangkat Sersan Mayor itu terlibat kasus pembakaran hutan di lokasi yang sama. "Pada saat itu dia berhentikan dengan tidak hormat," ujarnya.
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu merupakan kawasan konservasi yang mendapat pengakuan sebagai cagar biosfer dari UNESCO pada 2009 dengan total luasnya mencapai 178.722 hektare (ha). Terdiri dari zona inti berupa Kawasan Suaka Margasatwa (KSM) Giam Siak Kecil dan KSM Bukit Batu di Kabupaten Siak dan Bengkalis, Riau.
Namun, perambahan dan okupansi liar menjadi masalah besar yang terus menggeregoti hutan lindung paru-paru dunia tersebut.
Berita Terkait
Pemkab Muba siagakan alat berat di titik rawan bencana
Minggu, 7 April 2024 18:49 Wib
Jalan rusak, Pj Bupati Muba langsung kirimkan alat berat
Jumat, 15 Maret 2024 15:53 Wib
Sebelas cara menghindari obesitas dan jaga berat badan
Kamis, 14 Maret 2024 11:37 Wib
Bulan puasa berat badan naik, ini penyebabnya
Kamis, 14 Maret 2024 10:58 Wib
Alat berat pangkas bukit buka jalan alternatif di lokasi longsor OKU Selatan
Jumat, 8 Maret 2024 22:33 Wib
Menlu Retno: Dewan HAM PBB harus tangani pelanggaran Israel atas Palestina
Selasa, 27 Februari 2024 12:22 Wib
BPBD OKU Selatan kerahkan alat berat bersihkan material longsor
Kamis, 22 Februari 2024 17:01 Wib
Tim McLaren optimistis jadi pesaing berat Red Bull tahun ini
Kamis, 15 Februari 2024 10:44 Wib