Jakarta (ANTARA/Reuters) - Alphabet Inc akan mengenakan biaya hingga 40 dolar Amerika Serikat (AS) per perangkat Android agar dapat menggunakan aplikasi buatan Google, penyesuaian yang mereka lakukan untuk mematuhi aturan di Uni Eropa.
Kebijakan terbaru dari Google, dilansir Reuters, berlaku mulai 29 Oktober untuk ponsel maupun tablet Android yang diluncurkan di Area Ekonomi Eropa.
Mengutip sumber anonim yang memahami isu ini, biaya itu mulai dari 2,5 dolar AS, bergantung pada negara dan ukuran perangkat. Standard kebijakan ini akan berlaku untuk semua merk, mayoritas diperkirakan akan dikenakan biaya sekitar 20 dolar.
Biaya tersebut akan disesuaikan dengan aplikasi Google yang dipasang di perangkat, antara lain Google Play, Gmail, Google Maps, Google Search dan Chrome. Google juga akan menerapkan konsep pembagian dengan produsen untuk penghasilan iklan dari Search dan Chrome.
Komisi Eropa pada Juli lalu mendakwa Google menyalahgunakan dominasi pasar di perangkat lunak mobile untuk memaksa mitra Android memasang aplikasi buatan Google di perangkat.
Google mengajukan banding terhadap putusan denda sebesar 5 miliar dolar, Komisi Eropa mengancam akan memberikan denda tambahan jika Google tidak menghentikan praktiknya.
Sistem baru ini akan membuka kesempatan bagi perusahaan perangkat lunak lainnya, misalnya Microsoft Corp, untuk meluaskan jangkauan mereka.
Qwant, salah satu kompetitor Google dari Prancis, menyatakan mereka puas dengan langkah Komisi Ero[a menghukum Google. Perusahaan pembuat mesin pencari ini menilai konsumen akan mempunyai pilihan.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Berita Terkait
Berbicara tentang ANTARA dan masa depan Kantor Berita Nasional
Jumat, 13 Desember 2024 11:08 Wib
Topuria pastikan tak biarkan gelar kelas bulu UFC kosong
Jumat, 13 Desember 2024 11:03 Wib
Presiden GAMMA puji regenerasi atlet MMA di Indonesia
Kamis, 12 Desember 2024 11:14 Wib
Buntut cekcok, anak tikam leher orang tua
Senin, 9 Desember 2024 8:18 Wib
Islam Makhachev tolak hadapi Ilia Topuria untuk perebutan gelar
Minggu, 8 Desember 2024 13:17 Wib
Gempa dangkal guncang Kalsel akibat Patahan Meratus
Jumat, 29 November 2024 15:46 Wib
Banjir masih rendam permukiman warga di Aceh Singkil
Rabu, 27 November 2024 18:24 Wib
Petinggi Kantor Berita Xinhua akui kagum dengan ANTARA Heritage Center
Senin, 25 November 2024 15:16 Wib