Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Sebanyak 500 unit pesawat Nurtanio N219 dipesan untuk proyeksi 10 tahun ke depan, meskipun saat ini belum mendapatkan sertifikasi dan belum diproduksi.
"Permintaan sudah 110 pesawat, jadi kalau mau lihat pasar dalam negeri riset pasar kami untuk kebutuhan 10 tahun ke depan sebanyak 235 pesawat dan untuk luar negeri sekitar 300 pesawat, jadi hampir 500 pesawat yang bisa diisi N219," kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Elfin Guntoro di sela-sela acara "International Society of Air Safety Investigators VI 2018" di Jakarta, Selasa.
Elfin mengatakan saat ini masih dalam proses sertifikasi yang diharapkan tahun depan sudah selesai dan bisa mulai proses produksi.
"Kami juga sudah melakukan penerbangan dalam rangka 'time certification' dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan kita sudah tahap ke tahap B, mudah-mudahan 'time certification' ini bisa diselesaikan tahun depan," katanya.
Dia menuturkan untuk tahap awal pengoperasian awalnya akan dipakai untuk domestik terlebih dahulu, terutama di daerah terluar, terdepan dan terpencil (3T) yang memang kapasitas landasannya (air strip) terbatas, di kisaran 400-450 meter.
"Pesawat ini bisa mendarat dan tinggal landas di landasan pacu 400-450 meter dan tanpa aspal bisa asal tanah rata dan keras," katanya.
Dalam kesempatan sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan agar pesawat N219 bisa digunakan di daerah-daerah 3T untuk menghubungkan baik orang maupun barang.
"Kami memang memikirkan bagaimana N219 bisa digunakan secara masif di daerah-daerah yang tidak mudah dicapai, tapi kami harus menyediakan barang dan mengoneksikan orang-orang yang bertempat tinggal di sana," katanya.
Karena itu, Menhub meminta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan PT DI untuk berkolaborasi menciptakan produk unggulan.
Bahkan, Ia meminta agar memasukan komponen lokal dalam pembuatan pesawat N219 sebanyak 50 persen.
Terkait sertifikasi, Budi akan meminta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk segera memfinalisasi.
"Saya minta Dirjen Udara agar cair jadi sertifikat karena ini produk bersama, dari awal saya sudah minta finalisasi," katanya.
Berita Terkait
KAI Divre Tanjungkarang sebut jumlah penumpang meningkat 63 persen saat angkutan Lebaran
Kamis, 25 April 2024 23:34 Wib
Pemkab OKU Timur usulkan pembangunan palang pintu perlintasan KA
Kamis, 25 April 2024 6:48 Wib
Polres OKU Timur buru sopir bus yang terlibat kecelakaan dengan KA
Selasa, 23 April 2024 21:05 Wib
KAI Tanjungkarang imbau warga hati-hati melintas di perlintasan KA
Senin, 22 April 2024 16:33 Wib
Korban meninggal dalam kejadian KA tabrak bus warga Belitang OKU Timur
Minggu, 21 April 2024 22:49 Wib
KAI sebut tak ada korban dari penumpang KA Ekspres Rajabasa yang terlibat tabrakan
Minggu, 21 April 2024 19:04 Wib
Korupsi bermodus investasi fiktif, KPK periksa mantan kepala divisi pasar modal PT Taspen
Jumat, 19 April 2024 14:23 Wib
Satgas Rafi Kilang Pertamina Plaju kawal kelancaran produksi BBM
Sabtu, 6 April 2024 20:37 Wib