Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan melonjak dari sebelumnya kisaran Rp40 ribu/kilogram saat ini dipatok pedagang untuk setiap kilogramnya sebesar Rp50 ribu.
"Harganya naik Rp10 ribu/kilogram (kg)," kata salah seorang pedagang cabai di Pasar Baru, Ogan Komering Ulu (OKU), Ida di Baturaja, Selasa.
Ia mengatakan kenaikan harga tersebut terjadi sejak beberapa hari yang lalu dipicu karena pasokan cabai dari daerah Kabupaten Ogan Ilir berkurang.
"Mungkin penyebabnya karena petani di sana belum memasuki masa panen cabai sehingga stoknya sedikit yang berdampak pada kenaikan harga," katanya.
Hanya saja kata dia, meskipun harganya saat ini melonjak tajam namun daya beli masyarakat yang membeli cabai saat ini cukup banyak untuk kebutuhan rumah tangga dan hajatan.
Menurut dia, sebagian besar pembeli terpaksa beralih membeli cabai rawit yang harganya relatif murah untuk memenuhi kebutuhan hajatan agar menambah rasa pedas pada masakan.
"Untuk cabai rawit harganya masih normal kisaran Rp20 ribu/kg," ungkapnya.
Sementara menurut Asna salah seorang pembeli warga Baturaja secara terpisah mengaku meskipun harganya mahal namun tetap membeli cabai merah untuk kebutuhan hajatan.
"Meskipun harganya mahal tetap saya beli untuk kebutuhan memasak pada acara pernikahan anak saya," ujarnya singkat.
Berita Terkait
Firdhan Guntara sampai Kevin Moses tampil perdana di IBL All-Star
Kamis, 25 April 2024 10:03 Wib
LKBN ANTARA ajak wartawan Papua Barat angkat isu pemberitaan ekonomi
Rabu, 24 April 2024 15:42 Wib
Pemkab Ogan Ilir vaksin 200 ekor kerbau cegah penyakit ngorok
Rabu, 24 April 2024 14:03 Wib
Budayawan labukan upaya daftarkan kekayaan intelektual Tari Gending Sriwijaya
Jumat, 19 April 2024 16:48 Wib
Fernando Alonso isyaratkan pensiun setelah akhiri kontrak dengan Aston Martin
Jumat, 19 April 2024 16:47 Wib
Uni Eropa desak Israel untuk tidak lakukan operasi militer di Rafah
Jumat, 19 April 2024 11:45 Wib
Drama berbalas serang Israel-Iran dan skenario konflikberikutnya
Jumat, 19 April 2024 11:27 Wib
Halangi upaya keanggotaan penuh PBB, Palestina kecam veto AS
Jumat, 19 April 2024 11:13 Wib