Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Proses pembuatan dodol tradisional yang menjadi salah satu makanan khas warga Betawi bisa disaksikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Lebaran Betawi 2018, 27-29 Juli.
Di pinggiran setu yang berdampingan dengan kompleks Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, terdapat beberapa tenda yang menjajakan dodol betawi serta menyajikan proses pembuatannya secara langsung.
Dani dan Iwan dari Dodol Betawi Pak Satibi, bergantian mengaduk adonan kental berkelir cokelat menggunakan sebilah kayu pada sebuah kuali berdiameter sekira 1 meter.
Aroma harum santan dan gula merah tercium di sekitar tenda-tenda itu.
Mereka sesekali meninggalkan adonan itu untuk melayani pengunjung Lebaran Betawi 2018 yang ingin membeli dodol di anjungan mereka.
Dani dan Iwan pun mengizinkan orang-orang sekadar mencicipi dodol secara langsung dari kuali dengan memakai sebuah sendok.
Adonan dodol yang masih panas itu lalu diletakkan pada wadah kecil untuk dicicipi pengunjung. Potongan kecil dodol yang sudah masak pun disediakan kepada pengunjung untuk dicoba.
Sambil mengaduk adonan, Dani mengatakan proses pembuatan dodol betawi memakan waktu hingga 8 jam.
"Ini bedanya dengan dodol lain, dodol betawi harus diaduk berjam-jam supaya rasanya mantap dan khas," kata Dani di Setu Babakan, Sabtu.
Bahan-bahan yang diperlukan cukup sederhana antara lain beras putih, beras ketan, kelapa untuk santan, gula merah, dan gula putih.
Minyak dari santan yang memberikan rasa gurih dan aroma nikmat disiapkan lebih awal, sebelum adonan tepung beras ketan diracik dengan bauran santan.
Adapun gula merah yang dipadu gula putih kemudian dicampurkan pada adonan beras ketan lalu diaduk selama tujuh sampai delapan jam di atas kuali yang dibakar menggunakan kayu.
"Beda dengan dodol lain, kalau dodol betawi hanya menyediakan tiga rasa yaitu rasa asli, rasa ketan hitam dengan wijen dan rasa durian," kata dia.
Panganan ringan yang umumnya dijual Rp10 ribu - Rp 15 ribu untuk kemasan kecil dan mencapai Rp75 ribu pada kemasan baskom itu umumnya dicari masyarakat Jakarta saat menjelang akhir Bulan Ramadhan hingga Idul Fitri, atau pada acara-cara khusus seperti khitanan dan resepsi pernikahan.
Berita Terkait
Dua indikasi geografis khas Sumatera Selatan diproses DJKI Kemenkumham
Selasa, 23 April 2024 21:20 Wib
Kejati Sumsel proses tahap ll kasus korupsi asrama mahasiswa
Jumat, 19 April 2024 22:10 Wib
Tokopedia: Proses migrasi TikTok rampung sesuai Permendag 31
Rabu, 3 April 2024 15:49 Wib
Proses pendinginan Gudmurah TNI AD selesai pukul 08.15 WIB
Minggu, 31 Maret 2024 10:02 Wib
Propam Polda Sumsel proses hukum oknum anggota tembak "debt collector"
Senin, 25 Maret 2024 18:48 Wib
Plafon-atap rusak dan ganggu proses belajar, SDN 18 Kayugung segera diperbaiki
Jumat, 15 Maret 2024 20:41 Wib
KAI: Jalur kereta Gunung Megang-Penangiran masih proses normalisasi
Jumat, 8 Maret 2024 11:00 Wib
Proses proyek jalan layang Sekip Ujung capai 95 persen
Senin, 4 Maret 2024 19:19 Wib