Penerima dana PKH Sumsel naik 100 persen

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Penerima dana Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial di Provinsi Sumatera Selatan naik dua kali lipat tahun 2018.

"Jumlah tahun ini naik 100 persen dari tahun lalu karena memang dari data terbaru yang kami dapatkan para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Sumsel ada kenaikan signifikan," kata Kepala Dinas Sosial Sumsel Rosyidin Hasan di Palembang, Selasa.

Menurutnya pada tahun 2017 jumlah LPM di Sumsel sebanyak 169.000 keluarga naik menjadi 331.064 pada tahun 2018 dan memasuki pertengahan tahun 2018 sudah terealisasi sebagian. 

Rosyidin menjelaskan ada tiga komponen yang menjadi penilaian keluarga  bisa masuk dalam KPM dan mendapatkan bantuan PKH yakni pertama dinilai dari status ekonomi, kedua dinilai dari kesehatan atau ibu yang sedang hamil, dan ketiga dinilai dari usia sekolah. 

Tiga komponen tersebut berlaku untuk keluarga kategori reguler, sedangkan untuk PKH Plus memiliki komponen lain, yakni penyandang disabilitas berat.

"Mereka juga bisa mendapatkan PKH bahkan nominalnya lebih besar dari PKH reguler, syaratnya dari keluarga miskin. Kalau misalnya disabilitas tapi secara ekonomi cukup ya tidak masuk PKH donk, ini yang menjadi pengawasan kami bersama," jelas Rosyidin. 

Menurutnya PKH reguler pertahunnya mendapatkan bantuan tunai sebesar Rp1.890.000 dengan empat kali pencairan sedangkan untuk PKH plus mendapatkan bantuan sebesar Rp2.000.000  pertahunya dengan empat kali pencairan pula.

Pencairan dilakukan 3 bulan sekali, satu kali pencairan Rp500 ribu dan terakhir sisanya. Selain itu KPM juga menerima bantuan Non Tunai seperti beras keluarga sejahtera (rastra) dan bahan pangan lainnya. 

Sementara  pendamping PKH di Sumsel saat ini berjumlah  1.484 pendamping dengan kota Palembang memiliki Pendamping paling banyak yakni 242 orang, komposisinya 250 KPM diawasi oleh 1 KPM.