Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mendorong para penulis untuk menciptakan karya ramah anak agar menstimulus anak Indonesia untuk membaca.
"Budaya membaca penting untuk meningkatkan kualitas bangsa," kata Susanto di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan dengan jumlah penduduk yang besar, budaya membaca Indonesia masih lemah, hal ini berdasarkan studi "Most Littered Nation In The World" dimana minat baca masyarakat Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke 60 dari 61 negara.
Menurut dia, kondisi budaya baca yang lemah dapat mempengaruhi budaya menulis masyarakat kita, termasuk menulis isu-isu anak, tambah dia.
Padahal di era 4.0 meniscayakan pola kepintaraan buatan dan dikenal sebagai era inovasi disruptif.
"Era ini harus mengubah pola pikir dari mental konsumen, ke mental produsen," kata dia Dia mengatakan isu anak harus menjadi perhatian di era disruptif ini.
Apalagi, kata dia, trend anak bangsa rentan menjadi korban dunia digital cukup tinggi, bahkan awal tahun 2018, sejumlah kasus anak adiksi digital menjadi perhatian nasional.
"Sementara literasi digital yang sehat kepada anak masih lemah. Kondisi ini perlu menjadi perhatian semua pihak, termasuk para penulis agar peduli mengangkat isu terkini sebagai media edukasi publik," kata dia.
Berita Terkait
Mendagri sampaikan 240 ASN langgar netralitas pada Pemilu
Senin, 25 Maret 2024 15:47 Wib
Jawab pertanyaan Komisi X DPR, Menpora tegaskan PON 2024 tetap digelar di Aceh-Sumut
Rabu, 20 Maret 2024 3:05 Wib
"Two in One" pariwisata sekaligus lindungi ekologi
Kamis, 14 Maret 2024 8:30 Wib
Pakar beri tip kepada KPU atasi serangan DDoS
Kamis, 15 Februari 2024 10:57 Wib
Profesionalitas penyelenggara pemilu berperan tenangkan masyarakat
Senin, 29 Januari 2024 6:57 Wib
Dugaan pungli di rutan KPK
Jumat, 19 Januari 2024 14:44 Wib
Debat capres kedua di Senayan
Rabu, 3 Januari 2024 20:45 Wib
Jokowi teken keppres pemberhentian Firli Bahuri sebagai ketua KPK
Jumat, 29 Desember 2023 10:47 Wib