Pengamat: Peranan lembaga penelitian harus diperkuat

id penelitian,Dr Ade Djulardi,lembaga penelitian,kualitas riset di Indonesia,dosen asing,pengajar asing,berita sumsel,berita palembang,balai riset,peneli

Pengamat: Peranan lembaga penelitian harus diperkuat

Arsip- Penelitian. (ANTARA)

Padang (ANTARA News Sumsel) - Pengamat bidang pendidikan tinggi dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumbar, Dr Ade Djulardi menilai dengan memperkuat eksistensi balai atau lembaga penelitian akan meningkatkan kualitas riset di Indonesia.

"Memperkuat ahli dan peneliti dari balai penelitian dan kampus, akan lebih baik ketimbang mendatangkan dosen asing," katanya menanggapi rencana kedatangan dosen asing ke kampus Indonesia guna membantu penelitian di Padang, Jumat.

Menurutnya kolaborasi antara kampus dan balai riset akan memperkuat inovasi dari penelitian.

Dalam hal ini perhatian lebih perlu diberikan kepada peneliti dengan hasil penelitian inovatif dan aplikatif.

Misalnya mempermudah pengurusan hak paten, ikut mengembangkan pasar dan mendukung riset berkelanjutan.

Dengan jumlah dosen ratusan ribu dan ribuan peneliti andal di Indonesia, menjadi modal hasil penelitian Indonesia mendunia.

Terlebih saat ini telah banyak dosen dan peneliti Indonesia memiliki nama di dunia.

"Balai atau lembaga penelitian dapat berkembang bila didukung penuh pemerintah, terlebih sebagian besar merupakan instansi negara," ujar dia.

Dalam hal ini juga pemerintah secara selektif memantau kinerja riset peneliti atau dosen, jangan sampai cepat diambil negara lain.

Artinya sejak dini juga baik dari kampus ataupun balai riset, pemerintah sudah memantau potensi peneliti tersebut secara keseluruhan.

Bila berprestasi dan berkualitas tentu perlu diapresiasi misalnya diberikan dukungan dana penelitian atau bagi dosen dinaikkan gaji atau dilibatkan dalam program riset nasional.

Sejauh ini lembaga seperti LIPI, BATAN dan kampus semisal ITS, IPB, ITB, UI, Unpad dan UGM dinilai mampu menciptakan peneliti andal yang mendunia.

Seperti yang telah lama dilakukan, secara berkelanjutan dari lembaga tersebut dilakukan pembinaan secara merata ke instansi dan kampus lain di seluruh Indonesia.

Namun, kata dia hal tersebut dibarengi dengan pengawasan dan pemetaan potensi peneliti.

Dengan demikian kehilangan peneliti andal yang ditarik ke luar negeri dapat diminimalkan.

"Hal ini jauh lebih efisien dan efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi khususnya bidang penelitian di Indonesia," tambah dia.

Akan tetapi bila memang pentingnya mendatangkan dosen asing, pilihan terbaik pada mendatangkan diaspora atau peneliti asli Indonesia berwarga negara asing.

Tentu dengan seleksi ketat, para peneliti ini akan lebih cepat beradaptasi dan lebih mengenal karakter masyarakat Indonesia.

Sehingga akan lebih mudah berkoordinasi dengan peneliti lain.