Dubes Denmark kunjungi Lapas Anak Palembang

id dubes denmark,lapas anak,dubes denmark kunjungi lapas anak,undp,lapas khusus anak palembang,lapas anak palembang, Ramus Abildgaard Kristensen

Dubes Denmark kunjungi Lapas Anak Palembang

Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus Abildgaard Kristensen bersama Direktur UNDP Chistophe Bahuet dan Kepala LPKA Palembang Budi Yuliarno (Dok. UNDP Indonesia)

....Saya melihat sudah bagus sekali. Anak-anak nyaman, dan merasa bukan berada di penjara. Mereka sekolah, belajar, bermain, seperti anak-anak lain pada umumnya....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus Abildgaard Kristensen mengunjungi Lembaga Permasyarakatan Khus Anak Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, untuk menindaklanjuti kegiatan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) di Indonesia tentang keadilan restoratif yang didanai Kerajaan Denmark.

Ramus yang mewakili Kerajaan Denmark mengatakan ingin melihat langsung sejauh mana penerapan keadilan restoratif di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (Lapas Anak) Palembang karena menjadi percontohan di Indonesia.

Ia yang didampingi Direktur UNDP Chistophe Bahuet dan Kepala LPKA Budi Yuliarno memantau ruang kelas, ruang perpustakaan dan ruang komputer. Kemudian, Ramus juga melihat hasil kerajinan tangan anak-anak binaan.

Dalam kunjungan ini pula, Ramus menyempatkan diri menari bersama anak-anak LPKA yang menampilkan performa tarian ala "Gangnam Style" menggunakan seragam Pramuka.

"Saya melihat sudah bagus sekali. Anak-anak nyaman, dan merasa bukan berada di penjara. Mereka sekolah, belajar, bermain, seperti anak-anak lain pada umumnya. Yang lebih mengesankan lagi, sudah ada pemisahan antara anak-anak dengan orang dewasa. Ini sudah sesuai dengan konsep keadilan restoratif," kata dia.

Ia mengatakan implementasi yang dipakai di lapas anak ini sudah menyerupai di Dermark, dan sebaiknya diterapkan di seluruh Indonesia.

"Di Denmark juga begini. Anak-anak dipisahkan dengan orang dewasa, karena jika disatukan, bisa jadi mereka justru bertambah pintar dalam melakukan kejahatan," kata dia.

Christophe Bahuet, Direktur UNDP Indonesia mengatakan, proyek UNDP di Indonesia ini disebut proyek "Meningkatkan Keadilan Restoratif melalui Integrasi/Improving Restorative Justice through Integration (IRJI)" yang dilaksanakan bekerja sama dengan Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, Kepolisian, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Kementerian Sosial.

Saat ini, IRJI berfokus pada tata kelola keadilan restoratif terkait perkara pidana anak. Proyek ini meningkatkan koordinasi antarlembaga penegak hukum serta kapasitas kelembagaan untuk pelaksanaan keadilan restoratif yang efektif di Indonesia sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Strategi Nasional Kedua tentang Akses terhadap Keadilan (SNAK) 2016 -2019.

"Keadilan restoratif merupakan bagian integral dari strategi nasional untuk akses terhadap keadilan. Hal ini juga merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Inilah sebabnya mengapa UNDP dengan dukungan dari Pemerintah Denmark melaksanakan proyek IRJI dengan para mitra nasional," kata dia.