Baturaja (Antaranews Sumsel) - Tujuh sumur panas milik PT Pertamina Geothermal Energy Lumut Balai anak perusahaan Pertamina disepakati masuk wilayah Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan karena terletak di Kecamatan Ulu Ogan kabupaten setempat.
"Persoalan perbatasan antara OKU dengan Kabupaten Muaraenim dan OKU Selatan, terkait adanya kegiatan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Lumut Balai akhirnya disepakati tujuh sumur panas masuk wilayah kita," kata Kabag Administrasi Pemkab Ogan Komering Ulu (OKU), Priyatno Darmadi di Baturaja, Selasa.
Priyatno mengatakan, persoalan tapal batas kegiatan PT PGE Lumut Balai sejak beberapa tahun terakhir yang menimbulkan polemik, bahkan beberapa kali disoroti kalangan DPRD dalam pandangan fraksi, akhirnya diselesaikan oleh Pemkab OKU bersama pihak terkait.
Dia menjelaskan, titik temu tapal batas disepakati bahwa dari 11 sumur panas bumi yang dibor oleh anak perusahaan PT Pertamina (Persero) di sektor panas bumi, diketahui bahwa tujuh sumur di antaranya masuk dalam wilayah Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten OKU.
"Sedangkan empat sumur sisanya, berada dalam wilayah Kecamatan Semende Ulu Darat (SDU) Kabupaten Muaraenim," jelasnya.
Priyatno mengemukakan, penentuan tapal batas tersebut berdasarkan kesepakatan antara tim Penegasan Batas Daerah (PBD) OKU, Muaraenim dan OKU Selatan yang difasilitasi tim PBD Sumsel.
"Kesepakatan antara tiga kabupaten itu ditandatangani pada 3 Mei 2017 di kantor PT PGE Lumut Balai, yang difasilitasi tim PBD Provinsi Sumsel," kata dia.
Adapun batas segitiga wilayah antara tiga kabupaten itu, kata dia, yakni dengan titik koordinat peta topografi skala 1:50 X: 347584 Y: 9527526 yaitu untuk wilayah Muaraenim perbatasannya di Desa Tanjung Tiga Kecamatan Semende Darat Ulu.
Sedangkan untuk OKU di desa Mendingin, Gunung Tiga dan Kelumpang Kecamatan Ulu Ogan, sedangkan OKU Selatan berbatasan dengan Desa Singa Laga Kecamatan Kisam Tinggi.?
"Dari situlah, berdasarkan titik kartometrik dan peta topografi kodam II Sriwijaya (Top Dam), didapati gambaran awal bahwa dari 11 sumur yang menjadi kegiatan PT PGE Lumut Balai, tujuh di antaranya masuk dalam wilayah OKU dan empat sumur lainnya di Muaraenim," ujarnya.
Diakui Priyatno, selama ini terjadi kekeliruan dari PT PGE berkaitan dengan kegiatan eksplorasinya sehingga kiblat perusahaan tersebut selalu ke Kabupaten Muara Enim, seperti pengurusan amdal dan izin lainnya.?
"Sekarang pihak manajemen PT PGE sudah tahu. Sehingga beberapa waktu lalu melalui Dinas Lingkungan Hidup sudah menghadap bupati mengenai izin amdal dan lainnya yang akan direvisi," ujar Priyatno seraya mengungkapkan bahwa PT PGE Lumut Balai saat ini tengah membangun fasilitas Turbin di lokasi tambang.
(T.KR-EDO/T013)
Berita Terkait
BMKG sebut potensi hujan lebat di 18 provinsi
Minggu, 24 Maret 2024 8:16 Wib
Tahukan anda, ternyata gigitan nyamuk naik 2,5 kali lipat di cuaca panas
Kamis, 21 Maret 2024 22:27 Wib
Waspada, cuaca panas terik berpotensi tingkatkan kasus dengue
Kamis, 21 Maret 2024 19:00 Wib
14 titik panas di Sumatera Selatan, lokasi di lahan non gambut
Kamis, 21 Maret 2024 13:00 Wib
BMKG deteksi 19 titik panas di Sumut
Selasa, 19 Maret 2024 15:09 Wib
Riau daerah pertama status siaga darurat karhutla 2024
Kamis, 14 Maret 2024 9:00 Wib
Malaysia mulai antisipasi dampak kesehatan serangan cuaca panas
Sabtu, 2 Maret 2024 11:57 Wib
Sejumlah kiat menghadapi cuaca panas ekstrem tahun 2024
Senin, 29 Januari 2024 16:37 Wib