Medan (ANTARA Sumsel) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu Siregar dengan Bobby Afif Nasution, semakin memperkuat hubungan kedua adat daerah yaitu adat Jawa-Batak Mandailing di Indonesia.
"Perkawinan Bobby dengan Kahiyang, juga memperkuat hubungan etnik Batak Mandailing dengan etnik Jawa dan hal tersebut merupakan bentuk Kebhinekaan," kata Tjahyo ketika ditemui wartawan saat akan memasuki lokasi pesta pernikahan di Perumahan Bukit Hijau Regency (BHR) Taman Setia Budi Indah Medan, Minggu.
Dalam mempersatukan hubungan adat tersebut, menurut dia, telah banyak dari berbagai etnik yang melaksanakan pernikahan, misalnya orang Minang dengan orang Batak, orang Papua dengan orang Batak, dan berbagai etnik yang ada di negeri ini.
"Namun, tujuan dari perkawinan berbagai etnik daerah tersebut, tidak lain adalah untuk mempersatukan budaya nasional dan juga terciptanya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Mendagri.
Sebelumnya, Kahiyang Ayu, puteri Presiden Joko Widodo yang menikah dengan Bobby Afif Nasution resmi menyandang marga Siregar dalam upacara adat di Kota Medan, Selasa (21/11).
Upacara "mangalehen marga" (penganugerahaan marga) itu digelar di rumah Doli Sinomba Siregar, paman kandung Bobby Afif Nasution di Jalan Suka Tangkas, Lingkungan 13, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Medan Johor.
Upacara diawali dengan penghadapan keluarga Bobby Afif Nasution kepada para raja adat dari berbagai "luat" (kerajaan) agar memberikan marga Siregar kepada menantunya Kahiyang Ayu.
Kahiyang Ayu-Bobby Nasution telah melangsungkan pernikahan di Gedung Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, pada Rabu tanggal 8 November 2017. Pernikahan di Solo digelar dengan adat Jawa dan telah berlangsung dengan tertib, meriah, dan kental budaya Jawa.
Resepsi pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution berlangsung dua kali, siang dan malam hari.