Kota Palembang sendiri merupakan kota keempat pelaksanaan pameran ini setelah Medan, Pekanbaru, Jambi, dan menyusul kemudian Lampung.
"Roadshow pameran ini membawa misi tentang pelestarian situs prasejarah terutama situs sangiran," ungkap Kepala Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran Sukronedi di sela-sela pameran tersebut, Kamis.
Lewat pameran yang berlangsung di sejumlah kota ini diharapkan dapat mengenalkan dan melibatkan masyarakat dalam pelestarian situs prasejarah sangiran.
Museum manusia purba sangiran ini membawa replika reka manusia pertama homo erectus, evolusi fauna, sebagian koleksi yang dibawa merupakan koleksi yang dianggap mewakili, seperti tiga jenis gajah mastodon yang dibawa untuk mewakili pameran dari sekitar 20 fosil koleksi yang ada, koleksi lain juga mewakili lingkungan laut, rawa dan lingkungan daratan.
Pameran Situs Sangiran (ANTARA Sumsel/17/Feny Selly)
"Pertimbangan tidak semua dapat dibawa karena masalah keamanan," ujar dia,
Menurut dia, tercatat 40.000 fosil di sangiran dimana masih ada 30 persen dari 70 persen lagi populasinya.
Situs sangiran sendiri adalah situs sejarah yang dikhawatirkan akan terlupakan, oleh karena itu menurutnya pameran ini amat penting untuk menyebarluaskan informasi tentang situs sangiran dan beberapa situs sejenis lainnya di Indonesia.
UNESCO juga memberikan pengakuan terhadap potesni situs sangiran sebagai salah satu warisan dunia yang dianggap penting mengingat bukti kehidupan dari 2,4 juta tahun hingga 25 tahun ditemukan dalam kualitas dan kuantitas yang prima.
"Kami berharap pameran ini bisa mendapat perhatian penggiat dan generasi muda untuk disampaikan kembali informasi seputar situs sangiran di lingkugannya masing-masing," harap dia.
Setelah menjelajah Sumatera rencananya Roadshow Sangiran ini juga akan berkeliling di sejumlah Kota di Kalimantan dan Sulawesi.
Menurut dia, tercatat 40.000 fosil di sangiran dimana masih ada 30 persen dari 70 persen lagi populasinya.
Situs sangiran sendiri adalah situs sejarah yang dikhawatirkan akan terlupakan, oleh karena itu menurutnya pameran ini amat penting untuk menyebarluaskan informasi tentang situs sangiran dan beberapa situs sejenis lainnya di Indonesia.
UNESCO juga memberikan pengakuan terhadap potesni situs sangiran sebagai salah satu warisan dunia yang dianggap penting mengingat bukti kehidupan dari 2,4 juta tahun hingga 25 tahun ditemukan dalam kualitas dan kuantitas yang prima.
"Kami berharap pameran ini bisa mendapat perhatian penggiat dan generasi muda untuk disampaikan kembali informasi seputar situs sangiran di lingkugannya masing-masing," harap dia.
Setelah menjelajah Sumatera rencananya Roadshow Sangiran ini juga akan berkeliling di sejumlah Kota di Kalimantan dan Sulawesi.