Sejumlah penggemar love bird jadi pembudidaya

id Love bird, burung, burung, pecinta burung, burung berkicau, budidaya, penjual burung, suara burung yang cantik

Sejumlah penggemar love  bird jadi pembudidaya

Burung Love bird (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Bandarlampung (ANTARA Sumsel) - Sejumlah penghobi burung berkicau khususnya love bird yang awalnya hanya memelihara untuk didengarkan suaranya kini beralih sebagai pembudidaya atau peternak karena peluang mendapatkan untung cukup besar.

Nasrul, warga Labuhanratu, Bandarlampung, Minggu mengatakan,  ia gemar memelihara aneka burung berkicau dan kerap mengikutkannya dalam kontes atau perlombaan.

"Sejak bujang dulu hobi pelihara burung, Selain itu juga sering jual dan beli. Beberapa kali burung peliharaan dibeli orang, jika ada untung saya lepas," kata dia.

Dari aneka jenis burung peliharaannya semuanya dari beli dan dijual lagi sehingga sangat terbatas persediaannya, apalagi untuk jenis tertentu misal murai batu terutama yang asli Medan.

"Beberapa tahun lalu masih bisa beli dari Medan, sekarang tidak bisa lagi," kata dia.

Karena itu, untuk tetap menyalurkan hobi dan mendapatkan pemasukan. Is pun menernakkan burung love bird atau umumnya orang menyebutnya dengan "lakbet".

"Saya pilih lakbet karena mudah dalam menernakkan nya dan ada harganya," kata dia.

Nasrul pun mengaku mengeluarkan uang cukup besar untuk mendapatkan indukan yang herbalists. "Saya membeli indukan yang sudah jadi senin tidak perlu menjodohkannya lagi," kata dia.

Namun terkadang menyaksikan lomba untuk melihat burung juara dan jika cocok dibelinya untuk dijadikan indukan diambil keturunannya.

Arman, warga Wayhalim, Bandarlampung memanfaatkan lahan kosong di rumahnya untuk beternak love bird dan telah menghasilkan bahkan permintaan dari penggemar dan pedagang cukup tinggi.

"Ada beberapa pasang indukan, dan sudah menghasilkan. Jika telur sudah menetas dan mulai terlihat agak besar anak burung itu kami ambil dan disuapi dengan bubur bayi. Tujuannya agar indukan segera birahi dan berproduksi," katanya.

Ia pun memisahkan anak burung yang sudah bisa makan sendiri yang berkualitas baik dari warna maupun suara. "Warna sangat mempengaruhi harga, Jadi setelah tumbuh bulu dan lengkap kita pantau dan dipisahkan," katanya.

Untuk harga lakbet hasil peternakannya bervariasi antara Rp200 ribu hingga mencapai jutaan per ekornya.

"Lumayan selain hobi juga menghasilkan," kata dia yang juga memiliki kegemaran memancing itu.