Kepala sekolah harus kreatif

id kepala sekola, pendidikan, manajemen, sekolah, uji kompetensi, mengajar, pengawasan, guru, siswa, anggaran, dana bos

Kepala sekolah harus kreatif

Dokuemntasi- Suasana Kegiatan Belajar Mengajar Di Sekolah. (ANTARA FOTO)

Larantuka (ANTARA Sumsel) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya meminta para kepala sekolah agar kreatif dalam menjalankan manajemen sekolah untuk memajukan pendidikan.

"Kreatifitas para kepala sekolah ini penting untuk memajukan pendidikan, terutama pada sekolah yang dipimpinnya," kata Gubernur Lebu Raya saat mengukuhkan 56 kepala SMA/SMK Regional I yang meliputi Kabupaten Ende, Sikka, Flores Timur, dan Lembata di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, Sabtu.

Gubernur Lebu Raya juga berpesan agar para kepala sekolah harus mendukung program pemerintah dalam membangun pendidikan di wilayah provinsi berbasis kepulauan itu.

"Saya berpesan kepada para kepala sekolah agar mendukung program pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, terutama enam tekad pemerintah," kata Lebu Raya.

Enam tekad yang dimaksud Gubernur Lebu Raya adalah menjadi NTT sebagai provinsi jagung, ternak, koperasi, cendana, kelautan dan perikanan, serta pariwisata.

Pendidikan, kata Gubernur Lebu Raya, harus memampukan anak-anak dapat menghadap setiap tantangan hidup dan masa depan dengan lebih baik.

"Pendidikan karakter penting. Pemimpin harus menjadi contoh penerapan karakter manusia Indonesia yang Pancasilais agar ideologi dan nasionalisme tetap terjaga," katanya menambahkan.

Tugas lain harus dilakukan kepala sekolah adalah turut menjaga empat pilar kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Gubernur Lebu Raya juga meminta Badan Kepegawaian Daerah untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja kepala sekolah secara berkala.

"Harus ada evaluasi berkala terhadap kinerja para kepala sekolah dalam bentuk uji kompetensi karena tugasnya memang sangat berat," katanya.

Gubernur juga mengingatkan para kepala sekolah untuk meningkatkan disiplin terlebih dahulu sebelum mendisiplinkan siswa, karyawan dan guru.

"Kalau kepala sekolah masuk jam 10.00 dan guru serta karyawan masuk jam 11 jangan salahkan mereka, karena kita telah memberi contoh yang salah kepada mereka," katanya.