Jakarta (ANTARA Sumsel) - Kejaksaan Agung menyatakan sampai sekarang pihak kepolisian belum juga mengembalikan berkas pengusaha Hary Tanoesoedibjo dalam kasus dugaan ancaman melalui SMS terhadap penyidik Kejagung,.
"Kita masih tunggu penyidik Polri. Sudah diteliti waktu itu, kita kembalikan lagi," kata Jaksa Agung HM Prasetyo di Jakarta, Jumat.
Kalau sudah memenuhi unsur formil dan materilnya, kata dia, kejaksaan meminta tersangka dan barang bukti untuk diproses ke pengadilan.
Sebelumnya, penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah menyerahkan tahap satu berkas yang melibatkan pengusaha Hary Tanoe dalam kasus dugaan ancaman melalui SMS terhadap penyidik Kejaksaan Agung ke Kejaksaan Agung.
Hary Tanoe yang merupakan CEO MNC Group sekaligus Ketua Umum DPP Partai Perindo ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ancaman melalui SMS kepada Kepala Subdirektorat Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Yulianto.
Hary pada Jumat (7/7) memenuhi panggilan pemeriksaan polisi sebagai tersangka dalam kasus ini.
Isi SMS yang dikirim Hary kepada Yulianto: Mas Yulianto, dapat membuktikan siapa yang salah dan siapa yang benar. Siapa yang profesional dan siapa yang preman".
"Anda harus ingat kekuasaan itu tidak akan langgeng," demikian isi SMS pengusaha itu.
Lalu: "Saya masuk ke politik antara lain salah satu penyebabnya mau memberantas oknum-oknum penegak hukum yang semena-mena, yang transaksional yang suka abuse of power. Catat kata-kata saya di sini, saya pasti jadi pimpinan negeri ini. Di situlah saatnya Indonesia dibersihkan".
Pesan singkat itu disampaikan pada 5 Januari 2016 sekitar pukul 16.30 WIB, kemudian dilanjutkan dengan SMS pada 7 Januari dan 9 Januari 2016 melalui aplikasi obrolan WhatsApp, dari nomor yang sama.
Isi pesannya sama dan ditambahkan, "Kasihan rakyat yang miskin makin banyak, sementara negara lain berkembang dan semakin maju".
Kemudian Yulianto mengecek kebenaran nomor tersebut dan yakin pengirimnya adalah Hary Tanoesoedibjo.
Saat itu Yulianto sedang menyidik kasus korupsi pembayaran restitusi pajak PT Mobile-8 Telecom (PT Smartfren) pada 2007-2009. ¿ Tim jaksa penyidik yang dipimpinnya telah menetapkan Hary Djaja dan Anthony Chandra Kartawiria sebagai tersangka serta melakukan pemeriksaan terhadap Hary Tanoe sebagai saksi untuk kasus tersebut.
Karena mendapatkan SMS bernada ancaman, Yulianto kemudian melaporkan Hary Tanoe ke Bareskrim Kepolisian Indonesia atas dugaan melanggar pasal 29 UU Nomor 11/2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik.
Laporan Polisi Yulianto terdaftar dengan Nomor LP/100/I/2016/Bareskrim.
Berita Terkait
KPK hadirkan Juliari Batubara-Rudy Tanoe di sidang Tipikor bansos
Rabu, 6 Maret 2024 12:48 Wib
KPK periksa Rudy Tanoe soal peran PT DRL dalam kasus korupsi bansos
Kamis, 14 Desember 2023 17:07 Wib
Rudy Tanoemangkir dari panggilan penyidik KPK
Kamis, 7 Desember 2023 9:03 Wib
KPK panggil Rudy Tanoe sebagai saksi kasus dugaan korupsi bansos
Rabu, 6 Desember 2023 14:50 Wib
Ketum Perindo Hary Tanoe bicara empat mata dengan Presiden Jokowi
Senin, 15 Mei 2023 14:49 Wib
Perindo: jangan pilih caleg bayaran
Sabtu, 21 Juli 2018 11:48 Wib
Jaksa Agung: Berkas Hary Tanoe masih di Polri
Minggu, 23 Juli 2017 8:01 Wib
Hary Tanoe penuhi panggilan polisi
Jumat, 7 Juli 2017 11:44 Wib