Menaker: Karakter jadi modal utama dunia kerja

id M Hanif Dhakiri, Hanif Dhakiri, Menteri Tenaga Kerja, modal utama, pekerja, dunia kerja karakter

Menaker: Karakter jadi modal utama dunia kerja

M Hanif Dhakiri (ANTARA FOTO/Teresia May/Ag)

Magelang (Antarasumsel.com) - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan karakter tenaga kerja menjadi modal utama bagi dunia kerja.

"Di dunia kerja karakter itu menjadi modal utama agar anak-anak kita bisa dan siap bersaing," katanya pada haul ke-23 KH Asrori Ahmad dan khataman di Pondok Pesantren Raudhatut Thullab, Wonosari, Tempuran, Kabupaten Magelang, Sabtu (6/5) malam.

Ia mengatakan ke depan persaingan akan semakin ketat. Orang mau sekolah maupun bekerja harus bersaing.

"Saya percaya anak-anak pesantren tidak akan pernah kalah bersaing, karena anak-anak pesantren itu bukan hanya dididik soal ilmu, tetapi yang paling kunci adalah dididik mengenai akhlak, adab dan budi pekerti," katanya.

Menurut dia, karakter ini merupakan barang mahal, susah waktu prosesnya dan susah dicetaknya.

"Untuk bisa mengelas, saya jamin tiga hingga enam bulan bisa jago mengelas di balai latihan kerja," katanya.

Namun, katanya, kalau untuk mendidik anak yang mempunyai karakter, akhlak, adab dan budi pekerti yang baik hanya bisa dioptimalkan melalui pesantren.

Ia mengatakan tidak perlu berkecil hati jika memasukkan anak ke pesantren. Kemenaker juga membantu pesantren dengan sejumlah pelatihan untuk membantu alumni santri agar mempunyai keterampilan tertentu seperti keterampilan mengelas, otomotif dan teknologi informasi.

"Mudah-mudahan  dengan semakin yakin pada pesantren maka hidup kita menjadi berkah," katanya.

Ia menuturkan bahwa sekarang jarak antara yang kaya dan yang miskin cukup lebar, tetapi pemerintah sekarang bekerja keras dan lebarnya kesenjangan sosial itu makin menurun walaupun belum sesuai harapan.

"Jumlah orang miskin, Alhamdulillah, menurun walaupun belum sepenuhnya sesuai harapan. Jumlah pengangguran juga menurun, walaupun juga belum sesuai harapan," katanya.

Ia mengatakan untuk menyelesaikan perkara-perkara tersebut tentu tidak semudah membalik tangan. Pemerintah melakukan yang terbaik untuk mengurangi kemiskinan, mengurangi kesenjangan sosial dan juga mengurangi pengangguran.