Memaker: Investasi SDM kunci keberhasilan bisnis perusahaan

id M. Hanif Dhakiri,menaker,berita sumsel,berita palembang,menteri tenaga kerja,berita antara,investasi sdm

Memaker: Investasi SDM kunci keberhasilan bisnis perusahaan

M Hanif Dhakiri (ANTARA FOTO/Teresia May)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mengatakan investasi sumber daya manusia (SDM) adalah kunci keberhasilan bisnis perusahaan.

Oleh sebab itu dia meminta perusahaan-perusahaan di Indonesia melakukan investasi SDM untuk memperkuat bisnis perusahaan.

Dia mengatakan lewat siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu, kebanyakan perusahaan masih menganggap investasi SDM sebagai beban padahal investasi SDM merupakan kunci utama untuk keberlangsungan dan kemajuan bisnis perusahaan.

"Investasi SDM dan pengembangan industri harus berjalan paralel. Investasi SDM harus kita genjot dan ekosistem ketenagakerjaan kita harus diperbaiki sehingga memungkinan orang bekerja dan perusahaan berkembang," kata Hanif.

Dia menambahkan, di negara-negara Eropa, sekitar 70 persen investasi SDM dilakukan oleh dunia usaha. Investasi SDM harus dipimpin oleh dunia usaha, seperti negara-negara maju di Eropa.

"Investasi SDM tidak bisa sepenuhnya hanya diserahkan kepada pemerintah. Di Eropa peran swasta dalam investasi SDM sangat besar. Pemerintah hanya memimpin dan mengawal," kata Hanif.

SDM harus menjadi tumpuan bangsa Indonesia untuk maju, berkembang, dan menjadi negara makmur dan berkeadilan. Kita tidak bisa terus menerus mengandalkan SDA karena SDA akan habis dan bisa menimbulkan ketidakadilan antargenerasi.

Dia mengatakan investasi SDM adalah kunci supaya negara dapat berkembang dengan pesat dan mampu bersaing," ungkap Menaker.

Oleh karena itu pemerintah menegaskan komitmennya untuk melakukan investasi SDM mulai tahun 2018 dan seterusnya. Untuk itu mulai 2019 Presiden Jokowi menambahkan anggaran untuk pelatihan vokasi di Kemnaker.

Salah satu cara cepat investasi SDM, kata Hanif adalah melalui pendidikan vokasi dan pemagangan.

Hanif mengatakan, pelatihan vokasi bisa menjadi terobosan agar kompetensi yang dilatih bisa menyesuaikan perubahan karakter industri.

"Pemagangan merupakan investasi yang jauh lebih murah daripada merekrut pekerja baru yang kurang berpengalaman," kata Hanif.

Dia mengatakan SDM dan dunia usaha harus berjalan secara berimbang dan saling mendukung. Apalagi di era yang berubah dengan sangat cepat seperti saat ini, SDM harus disiapkan secara matang untuk menghadapi perubahan.

"Inovasi sangat penting dilakukan, sehingga para pekerja bisa mengikuti perkembangan zaman," kata Hanif.

Sehingga, tambahnya, partisipasi dunia usaha sangat penting untuk menyiapkan SDM yang siap terhadap perubahan zaman.