Palembang (Antarasumsel.com) - Dinas Pendidikan Sumatera Selatan berupaya mengembangkan sekolah inklusif untuk memberikan kesempatan secara luas bagi anak-anak penyandang cacat berbaur bersama anak-anak normal mendapatkan pendidikan.
"Untuk mengembangkan sekolah inklusif, sekarang ini sedang disiapkan beberapa sekolah reguler tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang terbuka untuk semua anak dalam kondisi apapun menjadi siswanya," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Widodo, di Palembang, Jumat.
Menurut dia, pendidikan inklusif paradigma baru yang mulai disosialisasikan sejak 2008, untuk memberikan kesempatan kepada 16 poin kaum disabel yang salah satunya tuna rungu.
Kaum disabel perlu dihargai setara dengan orang normal dan diberikan kesempatan mendapatkan pendidikan di sekolah umum.
Berdasarkan kondisi tersebut, secara bertahap pihaknya melakukan persiapan untuk memfasilitasi kaum disabel agar bisa dididik di sekolah reguler dengan konsep sebagai sekolah inklusif, katanya.
Dia menjelaskan, untuk menyiapkan sekolah reguler menjadi sekolah inklusif, selain melakukan penambahan dan pembenahan fasilitas yang disesuaikan dengan kondisi kaum disabel, pihaknya juga akan mempersiapkan guru dengan membekali kemampuan mengajar siswa yang membutuhkan perhatian khusus.
Guru yang mengajar di sekolah yang disiapkan menjadi sekolah inklusif, akan diberikan pelatihan khusus seperti untuk mentransfer ilmu kepada siswa yang mengalami kecacatan indra pendengaran atau tuna rungu, guru dilatih menggunakan bahasa isyarat.
Pemprov Sumsel memberikan perhatian besar terhadap pendidikan inklusif ramah anak, mereka yang mengalami kekurangan harus ditangani bersama sehingga dapat mengembangkan potensi diri dengan baik serta tidak membebani keluarga dan masyarakat.
Sinergi guru dengan masyarakat memiliki peran yang sangat besar untuk mewujudkan pendidikan yang terbuka bagi siapapun yang memenuhi persyaratan, ujar dia.
Berita Terkait
Membangun "cultural resilience" pendidikan ala Ki Hadjar Dewantara
Rabu, 27 Maret 2024 14:30 Wib
Ombudsmanminta pihak sekolah tidak wajibkan acara perpisahan
Senin, 25 Maret 2024 14:28 Wib
Kejaksaan geledah kantor Dinas Pendidikan Sumbar
Selasa, 19 Maret 2024 15:13 Wib
Mencari solusi pembiayaan pendidikan tinggi
Kamis, 7 Maret 2024 11:33 Wib
Once ajarkan pendidikan politik ke anaknya yang jadi pemilih pemula
Senin, 19 Februari 2024 15:56 Wib
Pemkab Ogan Komering Ulu terima Dana BOS Rp27 miliar tahun ini
Jumat, 2 Februari 2024 14:10 Wib
OKU Timur gelar Gebyar Literasi Pendidikan Anak Usia Dini
Kamis, 1 Februari 2024 19:57 Wib
Disdik OKU terapkan Kurikulum Merdeka Belajar untuk SD
Jumat, 26 Januari 2024 21:11 Wib