Dumai, Riau (Antarasumsel.com) - Penjualan kue bakul atau keranjang khas etnis Tionghoa mulai banyak diburu warga jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2568 tahun 2017 di Toko Happy di Jalan Sukajadi Dumai, karena digunakan untuk sembahyang.
Pemilik toko, Andi mengatakan, hanya kue bakul dan perlengkapan alat sembahyang mulai banyak dicari warga tionghoa untuk menyambut datangnya Imlek, sedangkan pernak pernik sejauh ini masih sepi.
"Kue bakul ini salah satu perlengkapan untuk ritual dan sembahyang sehingga sudah mulai banyak dicari orang, dibanding pernak pernik lain khas imlek sekarang masih sepi," kata Andi, Minggu.
Jelang Imlek atau pergantian tahun shio Ayam pada 28 Januari 2017 ini, lanjutnya, tidak ada persiapan khusus dan menambah stok persediaan untuk dagangan karena dikuatirkan barang tidak laku ditengah kondisi melesu perekonomian saat ini.
Selain kue bakul yang dijual mulai dari harga Rp12 ribu per buah tersebut, warga keturunan tionghoa juga membeli perlengkapan ritual, seperti kertas, lidi dan lilin, sedangkan pernak pernik misalnya lampion.
"Jual beli agak menurun tahun ini karena faktor ekonomi, jadinya orang mau membeli pernak pernik hiasan untuk imlek sangat berkurang jauh," sebutnya.
Kondisi melemahnya daya beli masyarakat saat perayaan Imlek ini sudah dirasakannya sejak dua tahun terakhir, dan warga hanya membeli barang kebutuhan yang penting hanya untuk ibadah.
Sama hal dirasakan Nacha pemilik toko khusus penjualan alat sembahyang di Jalan Hasanuddin Dumai mengaku aktivitas jual beli masyarakat sepi, padahal perayaan Imlek ini hanya tinggal beberapa hari.
"Biasanya kalau sudah dekat orang sudah mulai belanja, tapi sekarang masih sepi dan tidak banyak yang datang, mungkin duit susah sekarang," sebut Nacha.
Pantauan Antara di Klenteng Hock Liong Kiong Jalan Kelakap Tujuh Dumai belum tampak persiapan berarti atau kemeriahan pernak pernik, hanya saja beberapa warga sudah mulai membersihkan rumah ibadah tersebut karena menyambut perayaan Imlek.