Jakarta (Antarasumsel.com) - Konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle (JLL) menyatakan semakin tinggi minat investor global untuk melirik pasar properti di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2017.
"Investor melirik Asia Tenggara untuk 2017," kata Head of Asia Pasific Capital Markets JLL Stuart Crow dalam rilis di Jakarta, Selasa.
Menurut Stuart Crow, ketertarikan di negara-negara ASEAN khususnya di Vietnam, di mana terjadi pertumbuhan investasi real estat hingga sebanyak 12 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Selain itu, ujar dia, perkiraan transparansi pasar yang bakal lebih besar dan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada tahun mendatang juga menjadi hal yang menarik bagi investor.
Dia juga menyoroti fenomena bahwa investor dari China, pada kuartal III-2016, melampaui Amerika Serikat sebagai investor sektor real estat lintas negara.
Sebelumnya, pengamat sektor properti Ali Tranghanda memperkirakan sektor properti di Tanah Air yang sempat melesu dalam beberapa tahun terakhir akan mulai mengalami titik balik menuju kebangkitan pada Semester II 2016.
"Diperkirakan akan ada 'turning point' (titik balik) pada Semester II 2016. Siklus properti sudah berada di titik paling bawah sehingga kemungkinan naiknya bakal lebih besar," kata Ali Tranghanda dalam diskusi "Potensi Dana Repatriasi Amnesti Pajak di Ranah Properti" di Synthesis Square, Jakarta, Kamis (22/9).
Menurut Ali Tranghanda, saat ini yang diperlukan adalah meningkatkan upaya optimisme sektor properti sehingga jangan sampai ada lagi pesimisme dalam aktivitas perekonomian.
Ia berpendapat bahwa siklus properti itu memang ada dan dari pergerakan yang ada, fase turunnya adalah pada periode 2014 hingga 2015.
Ali yang juga merupakan Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch itu juga mengingatkan bahwa mulai Kuartal II 2016 juga ada beragam stimulus yang diberikan oleh Pemerintah.
Ali juga mengemukakan kondisi demografi saat ini juga sangat mendukung karena banyak penduduk yang sedang berada dalam usia produktif serta sekitar 40 persen, termasuk kelas menengah yang memiliki penghasilan sekitar Rp5 juta sampai dengan 20 juta per bulan. "Jadi, potensinya ada di sana," katanya.
Berita Terkait
Warga Kota Palembang "nobar" di kawasan Benteng Kuto Besak
Senin, 29 April 2024 21:21 Wib
Qatar hubungi Arab Saudi tekankan de-eskalasi hindari konflik di kawasan
Rabu, 17 April 2024 10:41 Wib
Polisi atur per 10 mobil melintasi kawasan macet di ruas Betung-Palembang
Jumat, 5 April 2024 22:31 Wib
Cara TNI jaga kawasan laut IKN
Selasa, 5 Maret 2024 15:05 Wib
Lampung tanam 100 hektare cabai
Sabtu, 2 Maret 2024 14:27 Wib
BPBD OKU Selatan gelar patroli ke kawasan rawan bencana alam
Minggu, 25 Februari 2024 17:23 Wib
Warga pelosok OKU Sumsel nikmati internet gratis
Selasa, 6 Februari 2024 20:58 Wib
Pemkot Palembang tanam pohon di kawasan wisata Taman Purbakala
Senin, 15 Januari 2024 21:41 Wib