Sumsel andalkan atlet muda ke PON

id karate, cabang olahraga karate, pon jabar, forki sumsel, pekan olahraga nasional

Sumsel andalkan atlet muda ke PON

Pertandingan karate (Foto Antarasumsel.com/M. Deden Baihaqi/14)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Provinsi Sumatera Selatan mengandalkan dua atlet muda minim pengalamanan pada Pekan Olahraga Nasional ke-19 di Jawa Barat, 17 - 29 September 2016 karena proses regenerasi yang kurang berjalan dengan baik.

Ketua Harian Pengurus Provinsi Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Provinsi Sumatera Selatan Husni Yosoef di Palembang, Rabu, menyebutkan atlet muda itu yakni Wulandari Agustina (19 tahun) turun pada kelas +68 kg dan Wiranda Hidayat -75 kg.

"Setelah Ira Maya Sofa tidak bisa lagi turun di PON karena pembatasan usia, praktis Sumsel kesulitan untuk mendapatkan atlet yang berpeluang untuk meraih medali. Walaupun demikian, Sumsel cukup optimistis pada PON kali ini," kata dia.

Ia mengemukakan peluang terbuka bagi Wulandari Agustina yang turun pada kelas +68 kg karena hanya akan diikuti 10 orang atlet.

"Menang satu kali saja sudah bisa raih perunggu," kata Husni.

Namun Forki Sumsel belum berani menargetkan Wulandari meraih emas karena PON mendatang merupakan kali pertama buatnya.

Akan tetapi, ia dipandang layak untuk dibebani target karena telah memenangkan beberapa kejuaraan, di antaranya juara pertama Pekan Olahraga Mahasiswa dan juara pertama Kejuaraan Asia Fasifik Gujokai.

Oleh karena itu, untuk semakin menunjang penampilan Wulandari ini, Forki berharap mendapatkan dukungan dari KONI Sumsel dengan memberikan kesempatan untuk berlatih di Jepang.

"Jam terbang Wulan perlu ditambah agar dia semakin percaya diri. Rencananya Forki akan membicarakannya ke KONI mengingat dana Pengprov sangat terbatas," kata dia.

Cabang olahraga karate merupakan salah satu andalan di Sumsel dalam dua PON terakhir yakni PON di Kaltim tahun 2008 dan PON di Riau tahun 2012 dengan sama-sama meraih perak.

Namun seiring dengan pemberlakuan aturan baru perihal pembatasan usia yakni nomor katak 16-28 tahun dan kumite 18-28 tahun membuat Karate Sumsel kekurangan amunisi, karena dua atlet andalan yakni Meilina dan Ira Maya Sofa sudah berusia di atas 28 tahun.

"Kondisi ini semakin diperparah dengan sedikitnya atlet yang dikirim ke ajang prakualifikasi yakni dari 17 atlet pada 2011 menjadi hanya 5 orang," kata Husni.